Esok akan Lebih Baik, Begini Kuasa untuk Membalikkan Keadaan!
Pandemi Covid-19 ini memang berat, kita menyaksikan bagaimana rakyat Indonesia bertahan hidup dengan kondisi yang berat ini, sehingga musibah ini menyebabkan terjadinya bencana kelaparan.
Bencana kelaparan juga terjadi pada masa Yusuf, si anak Yakub menjadi orang nomer dua di Mesir. Saat itu rakyat Mesir sudah tidak dapat mendapatkan gandum lagi sehingga mereka terpaksa meminta benih pada Yusuf dengan sisa uang yang mereka miliki.
Berkatalah Yusuf kepada rakyat itu: “Pada hari ini aku telah membeli kamu dan tanahmu untuk Firaun; inilah benih bagimu, supaya kamu dapat menabur di tanah itu. (Kejadian 47:23)
Benih merupakan suatu benda yang kecil tapi dapat bertumbuh dan menjadi kehidupan. Orang Mesir menyadari bahwa hanya dengan memiliki benih maka hidup mereka dapat bertahan dan selamat dari bencana tersebut.
Jika kita menyadari, saat ini di negeri kita pun banyak orang membutuhkan benih untuk bertahan hidup. Namun, bukan benih dalam arti sesungguhnya, melainkan benih kebenaran Ilahi yang dapat membuat mereka bertahan dan selamat.
Tuhan Yesus hadir di dunia dan mati untuk menjadi Benih bagi semua orang agar dunia diselamatkan, namun bagi kita yang telah menerima Benih itu haruslah membagikannya kepada mereka yang belum selamat, seperti Yusuf memberinya ke rakyat Mesir.
Paradigma dan pembaharuan budi akan datang bagi mereka yang telah memiliki Benih Ilahi, yaitu Tuhan Yesus, dan peristiwa inilah yang akan membuat hari esok semua orang menjadi lebih baik. Bukan hanya bagi penerima Benih tetapi juga bagi pemberi Benih.
Yusuf mendapatkan perkenanan yang lebih besar lagi dari Firaun sehingga ayahnya dan keluarganya dapat tinggal di Gosyen, sebuah tempat yang subur dan makmur, dibandingkan negeri Mesir.
Maka diamlah Israel di tanah Mesir, di tanah Gosyen, dan mereka menjadi penduduk di situ. Mereka beranak cucu dan sangat bertambah banyak. (Kejadian 47:27)
Mari menabur Benih Ilahi bagi mereka yang putus asa dan kehilangan harapan akan masa depan yang lebih baik karena pandemi ini, sebab dalam Benih tersebut terkandung kuasa Ilahi untuk membalikkan keadaan, sehingga meskipun di sekeliling kita sedang krisis, namun kita dapat tinggal di “Gosyen” yang Tuhan sudah sediakan.