Di tengah Pandemi, Yesus Pasti Menjumpai Kita agar Merasakan Kebangkitan-Nya
Kebangkitan Yesus dari kubur-Nya di hari ketiga setelah kematian-Nya pertama kali diketahui oleh Maria Magdalena. Maria Magdalena merupakan seorang wanita yang mengalami mujizat setelah dirasuk oleh tujuh roh jahat, kemudian ia memyerahkan hidup dan hartanya untuk melayani Yesus.
Tidak hanya itu saja, Maria Magdalena juga yang mengurapi jasad Yesus dengan rempah-rempah di hari kematian-Nya. Hal ini menunjukkan begitu cintanya yang besar dan dalam kepada Yesus sehingga Maria Magdalena rela melepaskan segalanya demi Yesus.
Jika kita hidup di masa Yesus hidup, apakah kita dapat seperti Maria Magdalena yang mengenal cinta Yesus, mengalami keintiman dengan Yesus dan mendalami hati Yesus dan merindukan-Nya sehingga pagi-pagi sekali ia sudah menziarahi makam Yesus.
Setelah Yesus bangkit pagi-pagi pada hari pertama minggu itu, Ia mula-mula menampakkan diri-Nya kepada Maria Magdalena. Dari padanya Yesus pernah mengusir tujuh setan. (Markus 16:9)
Pada waktu hari ketiga kematian Yesus, tentu hatinya sangat berduka dan merana sebab Sang Penolong hidupnya telah tiada. Maria Magdalena pun ketakutan sebab pasti ia merasa kehilangan masa depan akan pelayanan, akan bagaimana menjalani hari esok sebab ia mungkin sudah terbiasa dengan aktivitas bersama Yesus.
Situasi duka dan ketakutan pun pasti menghantui kita saat ini di tengah pandemi covid-19. Hidup kita menjadi sunyi karena tak bisa lagi beraktivitas seperti biasa, keuangan mengalami kesulitan, ketakutan terjangkit virus corona dan kegalauan akan masa depan karena dunia usaha banyak gulung tikar serta ditambah lagi masalah kriminilitas yang mencekam.
Namun, kabar baiknya adalah pada masa ini Yesus sedang berjalan berkeliling setelah Ia bangkit di hari ketiga kematian-Nya untuk menjumpai kita yang sedang berduka, takut, cemas dan putus asa agar dapat merasakan kuasa kebangkitan-Nya.
Yesus menjumpai Maria Magdalena lebih dulu karena Maria begitu merindukan-Nya. Hal ini pun akan terjadi bagi kita di tengah pandemi ini, yakni perjumpaaan dengan Yesus setelah Ia bangkit jika Ia menemukan hati yang senantiasa merindukan-Nya.
Jangan isi hati kita dengan perkara-perkara dan masalah dunia yang hanya sementara, sebab waktu Yesus mengalahkan maut dalam diri-Nya, maka Ia akan menaklukan sengat maut itu juga bagi kita. Mari belajar merindukan-Nya dengan cara Maria Magdalena mencintai Yesus, yakni cinta yang rela melepaskan segalanya demi Yesus dan mengutamakan Dia dalam segalanya.