Hidup Semakin Sulit? Ini Cara Bertahan dalam Penderitaan

Hidup Semakin Sulit? Ini Cara Bertahan dalam Penderitaan

Dampak pandemi Covid-19 tentu dirasakan semua orang dari berbagai kalangan, baik tua maupun muda, kaya atau miskin dan sebagainya. Pandemi Covid-19 membuat banyak orang terkena dampak sangat luas dan besar, sehingga hidup kita menjadi semakin sulit.

Jangan kaget jika hari-hari ini dan hari-hari mendatang kehidupan akan terasa sulit karena Alkitab sudah memberitahu kita bahwa menjelang akhir zaman ini akan muncul kesulitan besar dan gereja Tuhan akan terkena dampaknya.

Masa sulit dapat menjadi bagian hidup orang percaya, sebab Tuhan memang mengizinkan hal itu terjadi karena Ia ingin menemukan umat-Nya yang sungguh-sungguh berpaut pada-Nya.

Satu-satunya hal yang dapat kita lakukan dalam penderitaan adalah bertahan dalam iman percaya kepada Tuhan. Iblis, dapat menggunakan penderitaan untuk membuat anak-anak Tuhan jatuh sehingga berdosa di hadapan Tuhan dengan cara menyalahkan Tuhan, bersungut-sungut dan sebagainya.

Naomi mengalami kepahitan yang luar biasa di hatinya yang sampai ia berputus asa akibat kelaparan yang menimpa dan kematian suami dan anak-anaknya.

Tetapi ia berkata kepada mereka: “Janganlah sebutkan aku Naomi; sebutkanlah aku Mara, sebab Yang Mahakuasa telah melakukan banyak yang pahit kepadaku. Dengan tangan yang penuh aku pergi, tetapi dengan tangan yang kosong TUHAN memulangkan aku. Mengapakah kamu menyebutkan aku Naomi, karena TUHAN telah naik saksi menentang aku dan Yang Mahakuasa telah mendatangkan malapetaka kepadaku.” (Ruth 1:20-21)

Dalam kepahitannya, Naomi berpasrah diri. Ia merelakan Ruth, menantunya melakukan hal yang dipandang Ruth baik, yaitu mendatangi Boas, kerabat Naomi yang kaya. Naomi bisa saja tidakk merelakan Ruth karena keputusasaan dan kepahitan hidupnya, tetapi ia tidak membiarkan kepahitan menguasai hatinya.

Maka Rut, perempuan Moab itu, berkata kepada Naomi: “Biarkanlah aku pergi ke ladang memungut bulir-bulir jelai di belakang orang yang murah hati kepadaku.” Dan sahut Naomi kepadanya: “Pergilah, anakku.” (Ruth 2:2)

Kepasrahan hati Naomi membuahkan hikmat dari Tuhan dengan memberi saran agar Ruth mendekat kepada Boas, sehingga Ruth akhirnya menikah dengan Boas. Semua nasehat Naomi pada Rith menjadi nyata supaya rencana Tuhan tergenapi dalam hidup Naomi, yaitu melahirkan keturunan Ilahi untuk menjadi jalan kelahiran Yesus.

Naomi menjadi orang yang mendapat penghiburan dan kesegaran di masa tuanya dengan kelahiran cucunya. Inilah yang dialami oleh orang percaya jika dapat tetap bertahan di dalam penderitaan, dengan memiliki hati yang rela menerima ujian, pasrah pada Tuhan dan tetap melakukan yang terbaik.

Sebab itu perempuan-perempuan berkata kepada Naomi: “Terpujilah TUHAN, yang telah rela menolong engkau pada hari ini dengan seorang penebus. Termasyhurlah kiranya nama anak itu di Israel. Dan dialah yang akan menyegarkan jiwamu dan memelihara engkau pada waktu rambutmu telah putih; sebab menantumu yang mengasihi engkau telah melahirkannya, perempuan yang lebih berharga bagimu dari tujuh anak laki-laki.” (Ruth 4:14-15)

you're currently offline