Social Distancing Sebabkan Banyak Orang Sulit Makan, Ayo, Ambil Bagian Menjadi Terang
Social distancing yang diterapkan pemerintah memang membawa pengaruh baik, yakni menekan angka penularan Covid-19. Namun, hal ini berdampak kurang baik bagi seluruh lapisan masyarakat, baik yang berbisnis maupun yang menjadi karyawan, sebab semua sektor terpuruk.
Banyak pencari nafkah yang mengeluh, apalagi yang mendapat nafkah dari pekerjaan setiap hari, seperti pengemudi online, penjual makanan dan sebagainya. Para pencari nafkah yang harus makan dari pendapatan setiap harinya harus pintar-pintar berhemat, apalagi mereka tidak memiliki dana untuk menimbun sembako.
Mungkin kita sudah membaca berbagai pesan di aplikasi Whatsapp dan sosial media mengenai kisah-kisah masyarakat yang tidak mampu memberi makan keluarganya, membeli susu untuk anaknya atau membayar ini itu karena tidak mendapat penghasilan akibat social distancing ini. Seorang romo bahkan membagikan kisah temannya yang tidak dapat makan dan memberi tips hemat untuk kita agar dapat berbagi.
Inilah saatnya umat percaya bergerak, tengoklah ke kiri kanan rumah Anda untuk memastikan mereka makan hari ini, berhematlah dalam mengonsumsi makanan dan berbagilah dengan orang lain yang mungkin melewati rumah kita, seperti tukang sampah, penjual jasa service sepatu atau siapapun yang sepertinya membutuhkan.
Jika tidak dapat memberi makan, kita dapat menggalang dana dengan rekan lainnya melalui mobile banking untuk menyumbangkan makanan, susu dan lainnya. Jika tidak tahu harus membantu siapa, hubungi teman-teman di sosial media agar dapat menyalurkan bantuan. Atau cek linimasa sosial media, pasti Anda akan menemukan banyak gerakan-gerakan atau lembaga yang sedang memghimpun bantuan untuk masyarakat terdampak social distancing.
Sebab ketika Aku lapar, kamu memberi Aku makan; ketika Aku haus, kamu memberi Aku minum; ketika Aku seorang asing, kamu memberi Aku tumpangan. (Matius 25:35)