Jangan Biarkan Hanya Pakaian dan Aksesori Kita yang Datang ke Gereja, Perhatikan Teguran Yesus Ini!
Masih ingat film Left Behind, film yang menceritakan tentang pengangkatan orang percaya, dimana dalam suatu kondisi dunia menjadi kacau dan banyak orang yang terhilang dan meninggalkan semua yang mereka kenakan, seperti pakaian, jam tangan, sepatu, sandal, dan sebagainya.
Dalam film ini kita diingatkan bahwa kelak kita akan meninggalkan semua yang fana dan akan kembali kepada menghadap Tuhan dengan roh kita. Pada saat kita kembali kepada Tuhan, kita akan meninggalkan semuanya, sehingga hanya roh kita dan Tuhan saja yang bertemu. Sementara semua harta benda milik kita akan tertinggal.
Jika sudah begitu, jangan biarkan harta benda yang kita miliki dan kenakan datang ke gereja untuk menyembah Tuhan, sementara roh dan hati kita tidak ikut bersama. Hal ini sering terjadi bukan? Dimana kita sering menemukan banyak orang Kristen di dalam gereja namun pikiran dan hatinya tidak sedang memuji dan menyembah Tuhan. Bahkan mungkin kita pernah mengalami hal ini.
Yesus mengingatkan nubuatan nabi Yesaya saat bertemu orang Farisi yang munafik, mereka beribadah kepada Allah namun tingkah laku mereka tidak mencerminkan apa yang mereka katakan atau ajarkan. Hal ini sangat dibenci Yesus, sebab kemunafikan berasal dari Iblis.
Jawab-Nya kepada mereka: “Benarlah nubuat Yesaya tentang kamu, hai orang-orang munafik! Sebab ada tertulis: Bangsa ini memuliakan Aku dengan bibirnya, padahal hatinya jauh dari pada-Ku. (Markus 7:6)
Lauren Winner dalam bukunya yang berjudul Wearing God atau Mengenakan Tuhan menjelaskan mengenai metafora hal-hal yang banyak dipakai umat Kristen, dimana banyak orang Kristen mengenakan pakaian atau aksesori yang baik namun tidak “mengenakan Tuhan”, sehingga kehidupannya hanya seperti manekin atau patung untuk memajang barang jualan di toko. Ciri orang Kristen yang mengenakan Tuhan dalam hidupnya adalah memiliki gaya hidup seperti Yesus dan tidak menjadi batu sandungan bagi orang lain.
Mengenakan harta benda memang dapat menyimbolkan diri kita, tetapi yang terutama adalah mengenakan Yesus agar kita mencerminkan Yesus di dalamnya, sehingga kita tidak menjadi orang munafik yang melakukan kegiatan rohani namun hati kita tidak tertuju pada Tuhan. Mengenakan Yesus dalam hidup kita berarti membawa nama-Nya dalam seluruh aspek hidup kita, sehingga tingkah laku dan karakter kita seirama.