Orang Benar Juga Bisa Tertimpa Musibah, Ini Kata Yesus Tentang Kaitan Dosa dan Penderitaan!
Jika kita sudah setia mengikut Yesus, melakukan apa yang benar menurut kehendak-Nya tapi masih saja mengalami penderitaan atau musihah yang disebabkan bukan karena kesalahan kita, apakah kita masih bisa tetap mengasihi Tuhan dan tidak menyalahkan-Nya?
Yesus menjelaskan makna sebuah penderitaan kepada kita melalui sebuah tragedi miris yang didengar-Nya. Saat itu Ia diberitahu bahwa ada orang Galilea yang mati dibunuh Pilatus saat akan mempersembahkan korban persembahan di Bait Allah. Setelah itu, mungkin ada orang yang bertanya mengapa orang yang akan melakukan perbuatan baik malah mati dibunuh, apakah ia orang berdosa sehingga dihukum Allah?
Kebingungan orang yang menanyakan musibah berkaitan dengan dosa yang dilakukan merupakan hal wajar, sebab kita pun kerap memandang bahwa penderitaan berat yang kita alami akibat dosa besar yang kita lakukan, padahal belum tentu seperti itu.
Yesus menjawab mereka: “Sangkamu orang-orang Galilea ini lebih besar dosanya dari pada dosa semua orang Galilea yang lain, karena mereka mengalami nasib itu? Tidak! kata-Ku kepadamu. Tetapi jikalau kamu tidak bertobat, kamu semua akan binasa atas cara demikian. Atau sangkamu kedelapan belas orang, yang mati ditimpa menara dekat Siloam,lebih besar kesalahannya dari pada kesalahan semua orang lain yang diam di Yerusalem? Tidak! kata-Ku kepadamu. Tetapi jikalau kamu tidak bertobat, kamu semua akan binasa atas cara demikian.” (Lukas 13:2-5)
Musibah yang kita alami belum tentu karena dosa yang kita lakukan, sebab Allah juga mengizinkan orang benar ditimpa musibah. Namun, jika kita berdosa pasti akan mendapat hukuman dari Tuhan yang dapat berbentuk penderitaan atau musibah dalam hidup kita.
Sebab itulah Tuhan Yesus menjelaskan kepada orang yang memberi kabar kepada-Nya saat itu mengenai orang yang terkena musibah tersebut, bahwa sebaiknya kita hidup dalam pertobatan agar tidak binasa sesuai dengan hukuman yang telah ditentukan Allah. Penderitaan belum tentu diakibatkan karena dosa yang kita lakukan, namun hukuman Tuhan atas dosa yang kita lakukan akan terjadi jika kita tidak bertobat.
Dalam hal ini, Yesus mengingatan kita juga agar mengintropeksi diri mengenai dosa dan pertobatan, agar jika kita menderita di dunia bukan karena hukuman dari Allah, melainkan karena Allah mengizinkannya terjadi dalam hidup kita sebab kita mengasihi-Nya.