Belum Mendapatkan Jawaban Doa? Belajar Beriman Seperti Ini
Doa adalah senjata orang percaya dalam menjalani kehidupan ini. Tanpa doa, hidup kita tidak akan memiliki kekuatan untuk bertahan, oleh karena itu sebagai anak Tuhan seharusnya kita memiliki kehidupan doa yang benar.
Alkitab mengajarkan kita bahwa doa yang berkuasa harus dibarengi dengan iman yang hidup dalam jiwa kita, sebab tanpa iman maka sia-sialah doa yang kita panjatkan kepada Tuhan. Ada banyak sosok yang mengajarkan kita beriman kepada Tuhan, mari belajar dari iman seorang perwira Kapernaum yang permintaannya dijawab oleh Yesus, ketika perwira ini menginginkan kesembuhan hambanya. Perwira ini bukanlah umat pilihan Allah, tetapi Yesus sangat mengapresiasi imannya.
- Iman yang mengasihi jiwa-jiwa
Di situ ada seorang perwira yang mempunyai seorang hamba, yang sangat dihargainya. Hamba itu sedang sakit keras dan hampir mati. Ketika perwira itu mendengar tentang Yesus, ia menyuruh beberapa orang tua-tua Yahudi kepada-Nya untuk meminta, supaya Ia datang dan menyembuhkan hambanya. (Lukas 7:2-3)
Sebagai perwira, tentu ia memiliki kekuasaan dan kekayaan, tetapi jauh dari semuanya itu, yang Yesus lihat adalah hati yang mengasihi orang lemah, yaitu hambanya yang sedang sakit. Mengasihi yang lemah merupakan karakter yang Yesus cari, sebab kita dipanggil untuk memberkati orang yang lemah tanpa mengharapkan imbalan.
Tuhan pasti akan membalas kebaikan yang kita lakukan untuk orang lain, sebab Ia tidak mau berhutang. Siapa menaruh belas kasihan kepada orang yang lemah, memiutangi TUHAN, yang akan membalas perbuatannya itu. (Amsal 19:17)
- Iman yang mengasihi pekerjaan Tuhan
Mereka datang kepada Yesus dan dengan sangat mereka meminta pertolongan-Nya, katanya: “Ia layak Engkau tolong, sebab ia mengasihi bangsa kita dan dialah yang menanggung pembangunan rumah ibadat kami.” (Lukas 7:4-5)
Perwira Roma ini bukan saja mengasihi orang lain, tetapi juga umat pilihan Tuhan dengan cara menanggung pembangunan rumah ibadat orang Israel. Tuhan senang dengan orang yang memakai berkatnya demi kepentingan Kerajaan Allah. Miliki iman yang rindu memberkati pekerjaan-Nya, sebab ini merupakan investasi kekal yang tiada bandingannya.
- Iman yang sepenuh hati
Sebab itu aku juga menganggap diriku tidak layak untuk datang kepada-Mu. Tetapi katakan saja sepatah kata, maka hambaku itu akan sembuh (Lukas 7:7)
Perwira ini memiliki sikap hati yang tulus dan percaya penuh pada Yesus, hal ini terjadi karena ia pernah mendengar kabar mengenai kehebatan Yesus yang melakukan banyak mujizat, karena itulah ia menempatkan dirinya di bawah Yesus. Dalam meminta kepada Tuhan, kita pun harus memiliki sikap hati ini, yakni bahwa kita sesungguhnya tidak layak untuk meminta kepada Tuhan tetapi kita mempercayai Tuhan sepenuh hati.