Ini Perbedaan Orang Kristen yang Dipenuhi Roh Kudus dan yang Tidak
Roh Kudus membuat kita menjadi pribadi yang berbeda dengan orang lain, bahkan dengan orang Kristen lain yang tidak dipenuhi oleh-Nya. Roh Kudus membuat kita hidup dengan maksimal untuk menggenapi semua panggilan yang Tuhan berikan dan menjalani tanggung jawab kita dengan berkualitas.
Apakah berdosa jika orang Kristen tidak dipenuhi Roh Kudus? Tentu saja tidak, sebab Roh Kudus merupakan Pribadi yang lembut dan rendah hati, Ia akan datang jika kita meminta-Nya datang dan akan lambat laun meninggalkan kita jika kita hidup dalam kubangan dosa.
Dalam buku Good Morning Holly Spirit, Benny Hinn menceritakan bagaimana Roh Kudus menariknya kembali dalam hadirat Allah saat ia akan beranjak pergi karena sudah terlalu lama dalam hadirat Tuhan. Menurut Benny Hinn, Roh Kudus merupakan Pribadi yang selalu rindu menyampaikan isi hati Tuhan, sehingga Ia betah berlama-lama dengan anak Tuhan yang merindukan suara Tuhan.
Tetapi Penghibur, yaitu Roh Kudus, yang akan diutus oleh Bapa dalam nama-Ku, Dialah yang akan mengajarkan segala sesuatukepadamu dan akan mengingatkan kamu akan semua yang telah Kukatakan kepadamu. (Yohanes 14:26)
Pada waktu Yesus hidup di dunia, Ia melakukan semua kehendak Bapa atas instruksi Roh Kudus, bahkan Yesus, Anak Allah, tidak melakukan apa pun sampai Dia menerima kuasa dari Roh Kudus (lihat Lukas 4:1-15). Kita membaca dalam Lukas 4:14-14, “Dalam kuasa Roh kembalilah Yesus ke Galilea. Dan tersiarlah kabar tentang Dia di seluruh daerah itu. Sementara itu Dia mengajar di rumah-rumah ibadat di situ dan semua orang memuji Dia.” Perhatikanlah ayat-ayat ini mengatakan bahwa Dia kembali “dalam kuasa Roh”. Bagian ini adalah suatu kisah mengenai apa yang terjadi setelah Yesus menghabiskan waktu empat puluh hari di padang gurun, di mana Dia dicobai oleh Iblis. Setelah meninggalkan padang gurun dalam kuasa Roh, Yesus kembali ke Nazaret dan menyatakan: Roh Tuhan ada pada-Ku.
Karena Yesus bekerja dalam kuasa Roh Allah sajalah maka Dia mampu menyelesaikan kehendak Bapa-Nya di bumi ini. Begitu juga dengan kita Gereja-Nya, dengan kuasa yang sama, mengkhotbahkan Injil kepada orang-orang yang miskin dalam roh, membawa kesembuhan bagi yang remuk hati, memberitakan kebebasan bagi para tawanan, mengantarkan ke dalam kejernihan dalam melihat, membebaskan yang tertindas, dan menunjukkan kebenaran bahwa tangan Allah tidak terlalu pendek untuk menyelamatkan. Tetapi kita tidak akan pernah tiba pada perkara surgawi ini jika kita tidak bersandar dan dipenuhi kuasa Roh Kudus. Yesus memerlukan kuasa Roh, apa bedanya dengan kita?