Memberi Bagi Tuhan dengan Rasa “Sakit”? Ini Upah dan Maknanya!
Untuk menguji iman dan kasih kita, kadangkala Tuhan meminta kita memberi sesuatu kepada-Nya yang membuat kita mencucurkan air mata karena terasa berat atau “sakit”. Jika kita melakukannya, maka kita akan menyukakan hati-Nya. Dan, jika hati Tuhan bersuka atas kita maka Ia akan memberikan apa yang diingini hati kita.
Dan bergembiralah karena TUHAN; maka Ia akan memberikan kepadamu apa yang diinginkan hatimu. (Mazmur 37:4)
Abraham memberikan Ishak yang dinantikannya dalam waktu lama ketika Tuhan memintanya, hal ini tentu membuat hati Abraham sakit sebab ia sangat mengasihi anaknya, namun ia melakukannya juga. Begitu pun Maria ibu Yesus, pada waktu ia mendengar bahwa dirinya akan mengandung anak dari Roh Kudus padahal belum menikah, tentu ia merasa sedih, namun ia merelakannya juga tubuhnya dipakai Tuhan ketika Tuhan memintanya.
Jika kita memiliki hubungan yang intim dengan Tuhan, Ia dapat langsung berbicara kepada kita ketika Ia meminta sesuatu, sebab kita sangat kenal suara-Nya. Namun, seringkali Tuhan memakai sekitar kita ketika meminta sesuatu, misalnya menggunakan firman-Nya untuk memberi persepuluhan, menggunakan hamba Tuhan untuk memberi persembahan sulung, menggunakan orang-orang tertentu untuk memberi harta atau sejumlah uang dan lain sebagainya.
Jika Tuhan yang meminta maka Ia akan menyentuh dan menggerakan hati kita untuk melakukannya, walaupun sisi hati kita sangat enggan melakukannya. Ketika kita melakukan hal-hal yang Tuhan minta, sehingga kita merasa “sakit”, maka kita sedang membuktikan bahwa kita mengasihi-Nya dengan tulus dan motivasi yang benar.
John Bevere dalam bukunya berjudul Upah dari Penghormatan mengungkapkan bahwa Tuhan Sang Pemberi akan memberikan kita upah yang utuh ketika kita melakukan permintaan-Nya dengan setia dan benar. Tetapi ada kerugian jika kita tidak melakukannya.
Lihatlah dirimu, agar kita tidak kehilangan apapun yang telah kita kerjakan, tetapi agar kita dapat menerima upah yang penuh. (2 Yohanes 1:8, Alkitab Terjemahan Bebas).
Setiap pemberian baik yang kita lakukan, sesungguhnya berasal dari Tuhan, sebab tanpa Dia kita tidak bisa melakukannya dan berbahagialah kita atas apa yang kita lakukan.
Orang-orang yang menabur dengan mencucurkan air mata,akan menuai dengan bersorak-sorai. (Mazmur 126:5)