Tuhan Ingin KitaMenjadi Kaya dalam Hal Ini
Dunia tempat kita tinggal penuh dengan berbagai karakter manusia dengan cara pandangnya masing-masing dan Alkitab memberitahu kita bahwa cara pandang dunia adalah melalui perspektif yang dapat terlihat, bukan apa yang tidak terlihat.
Hanya Tuhan yang melihat yang tak terlihat, yaitu hati dan pikiran kita. Sementara dunia ini melihat hal-hal yang ada di depan mata. Cara pandang Tuhan dan dunia ini memang bertolak belakang, sebab dunia menuju kebinasaan, tetapi Tuhan menuju kekekalan.
Oleh karena itu, kita harus mengerti dulu tujuan hidup kita. Jika kita menyukai gaya hidup mewah, barang-barang branded, popularuitas dan segala gemerlapnya dunia, maka tujuan hidup kita adaalh dunia ini. Namun, jika kita menyukai hal-hal yang sederhana, mengutamakan orang lain, mengasihi sesama dan segala ajaran Tuhan, maka tujuan kita adalah Tuhan.
Jika tujuan hidup kita adalah Tuhan atau kekekalan, tentu kita tidak akan hidup seperti gaya dunia ini, melainkan dengan gaya Tuhan Yesus ketika Dia hidup di dunia ini. Yesus berpenampilan sederhana, dapat dekat dengan semua kalangan dan penuh kasih. Jika kita mengaku sebagai anak-Nya, Ia pun menginginkan kita bergaya demikian.
Maka sekarang, sama seperti kamu kaya dalam segala sesuatu, – dalam iman, dalam perkataan, dalam pengetahuan, dalam kesungguhan untuk membantu, dan dalam kasihmu terhadap kami – demikianlah juga hendaknya kamu kaya dalam pelayanan kasih ini. (2 Korintus 8:7)
Jika kita tinggal dalam Tuhan maka kita pasti memiliki kekayaan kasih ini demi kepentingan bersama dan untuk membangun sesama anggota tubuh Kristus. Karunia kekayaan ini memang tidak terlihat oleh mata dunia, dapat membawa kita pada hidup kekal yang penuh kelimpahan.
Sebab lebih mudah seekor unta masuk melalui lobang jarum dari pada seorang kaya masuk ke dalam Kerajaan Allah.” (Lukas 18:25)