Kita Adalah Apa yang Kita Beri, Bukan Apa yang Dimiliki, Inilah Makna Natal Sejati!
Apa yang kita temukan dalam natal ini? Serangkaian persiapan natal di gereja dan di rumah yang menyibukkan? Dan natal berlalu. Jauh, dari segala rutinitas ini, Tuhan ingin kita menyadari bahwa semakin kita sering merayakan natal, seharusnya semakin banyak pengenalan akan Tuhan, begitu pun Tuhan semakin mengenal kita.
Namun, bukankah seringkali Tuhan “ditemui” oleh orang Kristen KTP hanya dalam momen-momen tertentu, seperti natal, menjelang pernikahan karena butuh mengurus keperluan di gereja atau di saat-saat terpuruk. Padahal, dalam segala hal Tuhan ingin ‘ditemui’, apalagi di momen natal ini.
Natal telah menjadi bukti kasih Allah yang mengutus Yesus ke dunia dan kehidupan Yesus yang mengajarkan kita agar memiliki nilai sejati, yakni memberi. Kehidupan yang tidak memberi merupakan kehidupan yang hambar dan tanpa tujuan.
George Muller, hamba Tuhan yang dipakai Tuhan dengan luar biasa mendedikasikan hidupnya untuk misi dan anak-anak yatim piatu meskipun tanpa dukungan dari siapapun. Awalnya ia mengorbankan uangnya sebesar 100.000 poundsterling untuk mendirikan panti asuhan bagi anak yatim, namun kini lewat hidupnya, banyak negara terjangkau oleh kasih Tuhan.
Yang membuat hidup kita berarti adalah kontribusi yang kita berikan kepada sesama agar mereka merasakan kasih Tuhan yang besar. Jejak yang ditinggalkan Yesus saat masih di dunia ini seharusnya memberi kita dasar hidup yang penuh kasih dan suka memberi.
Kita adalah seperti apa yang kita berikan kepada dunia Tuhan dan kepada sesama kita, karena dengan memberi kita dapat menemukan kasih sejati, terutama di momen natal ini.
Hendaklah kebaikan hatimu diketahui semua orang. Tuhan sudah dekat. (Filipi 4:5)