Indonesia Dilanda Suhu Panas, Tapi Hati Kita Jangan Ikut Panas, Ya!
Merasakan cuaca semakin panas akhir-akhir ini? Pada Oktober ini BMKG menjelaskan bahwa suhu panas sedang melanda sebagian besar Indonesia. Suhu terik ini masih akan terjadi karena posisi semu matahari yang masih akan berlanjut hingga ke selatan. Selain itu, kondisi atmosfer yang masih cukup kering membuat suhu panas berpotensi meningkat karena kurangnya pertumbuhan awan yang bisa menghalangi terik matahari.
Jadi kalau dalam hari-hari ke depan suhu terasa makin panas, jangan kaget lagi, karena memang kondisinya seperti itu. Yang bisa kita lakukan adalah menjaga pola hidup kita agar tetap sehat, seperti lebih banyak minum air putih dan mengonsumsi buah-buahan.
Tapi, jangan hanya fokus memikirkan menjaga pola hidup, ya. Karena ada yang lebih penting dari sekadar menjaga tubuh kita, yaitu hati kita, sebab jika cuaca panas bisa berpotensi pada kondisi hati kita. Misalnya saja, kita jadi sering mengeluh karena kepanasan, jadi uringan-uringan karena kegerahan bahkan hati ikut terbawa panas ketika mendapati sesuatu tidak berjalan seperti yang direncanakan.
Panas hati dilarang oleh Firman Tuhan karena dapat merugikan diri sendiri. Orang yang hatinya mudah panas pasti akan melakukan segala cara agar untuk melampiaskan kekesalannya, dan hal itu berpotensi membawa pada dosa.
Jadi, jika suhu saat sedang tidak bersahabat, sikap hati kita tetap harus bersahabat kepada siapa saja, walaupun kondisinya sedang tidak baik. Inilah yang Tuhan inginkan dari anak-anak-Nya, bahwa kondisi dan cuaca tidak mempengaruhi sikap hati kita untuk menyimpang dari Firman Tuhan.
Suhu panas hanya soal waktu dan musim, karena ada musim panas dan musim hujan. Tapi jika hati panas, itu soal hubungan kita dengan Tuhan.
Berhentilah marah dan tinggalkanlah panas hati itu, jangan marah, itu hanya membawa kepada kejahatan. (Mazmur 37:8)