Orang Baik juga Bisa Ditimpa Kemalangan, Tapi Ini Pembelaan Tuhan
Pernahkah kita melihat orang yang baik hatinya namun menderita penyakit berat atau orang yang hidupnya lurus-lurus saja namun terhimpit ekonomi dan berbagai jenis kasus lainnya yang dialami oleh orang-orang yang hidupnya baik.
Tuhan memberikan ujian kehidupan ini dengan porsi yang sama menurut ketetapan-Nya, jika kita melihat orang yang hidupnya baik namun selalu menderita, ini berarti Tuhan memberikan banyak kepercayaan kepada orang tersebut bahwa ia sanggup menjalaninya.
Tetapi, jika kita melihat orang-orang yang hidupnya jahat dan tidak benar menderita kesulitan atau kemalangan, maka kita langsung menyimpulkan bahwa orang tersebut sedang kena murka Tuhan. Paradigma seperti ini tentu saja tidak benar, sebab Tuhan tidak pernah merancangkan kecelakaan bagi siapapun juga.
Nabi Elia pernah mempertanyakan pada Tuhan mengapa janda yang telah menolongnya ditimpa kemalangan yang menyebabkan anaknya meninggal. Ketika nabi Elia mendoakan anak tersebut, maka anak itupun bangkit dari kematiannya.
Sesudah itu ia berserukepada TUHAN, katanya: “Ya TUHAN, Allahku! Apakah Engkau menimpakan kemalangan ini atas janda ini juga, yang menerima aku sebagai penumpang, dengan membunuh anaknya?” (1 Raja-raja 17:20)
Kemalangan orang benar tidak akan bertahan lama karena Tuhan mendengar doa orang benar. Kadangkala Tuhan mengizinkan orang benar mendapat kemalangan agar nama Tuhan dimuliakan dan demi memberitakan kuasa Tuhan yang besar.
Tuhan membiarkan orang benar ditimpa kemalangan karena Ia Tuhan yang adil, yang menguji setiap hati manusia dengan kemalangan untuk mengetahui seberapa jauh hatinya berpaut pada Tuhan, dan ketika Tuhan mendapati orang benar tetap mengasihi Tuhan, maka pembelaan Tuhan pasti segera terbit atasnya.
Kemalanganorang benar banyak, tetapi TUHAN melepaskan dia dari semuanya itu. (Mazmur 34:9)