Pernah Tak Sanggup Memikul Tanggung Jawab yang Berat? Tiru Tokoh Alkitab Ini
Jika dirasakan, kehidupan yang kita jalani rasanya semakin berat, bukan? Kemajuan teknologi memang memberi dampak baik dan buruk bagi hidup kita. Seiring perjalanan usia kita yang semakin bertambah, beban dan tanggung jawab pun semakin bertambah.
Sampai kadangkala kita merasa tidak kuat lagi menanggungnya dan jika Anda sedang mengalami hal ini, itu berarti Anda merupakan manusia normal seperti Musa. Di tengah segala kuasa dan otoritas yang Tuhan berikan kepada Musa sebagai pemimpin Israel, ia pernah merasa putus asa karena beban berat yang dipikulnya.
Lalu berkatalah Musa kepada TUHAN: “Mengapa Kauperlakukan hamba-Mu ini dengan buruk dan mengapa aku tidak mendapat kasih karunia di mata-Mu, sehingga Engkau membebankan kepadaku tanggung jawab atas seluruh bangsa ini? Akukah yang mengandung seluruh bangsa ini atau akukah yang melahirkannya, sehingga Engkau berkata kepadaku: Pangkulah dia seperti pak pengasuh memangku anak yang menyusu, berjalan ke tanah yang Kaujanjikan dengan bersumpah kepada nenek moyangnya? Dari manakah aku mengambil daging untuk diberikan kepada seluruh bangsa ini? Sebab mereka menangis kepadaku dengan berkata: Berilah kami daging untuk dimakan. Aku seorang diri tidak dapat memikul tanggung jawab atas seluruh bangsa ini, sebab terlalu berat bagiku. Jika Engkau berlaku demikian kepadaku, sebaiknya Engkau membunuh aku saja, jika aku mendapat kasih karunia di mata-Mu, supaya aku tidak harus melihat celakaku. (Bilangan 11:11-15)
Hati Musa yang lemah dan tak berdaya memikul tanggung jawabnya yang berat, tidak membuatnya mengandalkan diri sendiri berlari kepada Harun dan Miryam, ia juga tidak curhat kepada Yosua, bujangnya yang setia. Namun, Musa mengadukan bebannya kepada Tuhan, sampai Musa merasa putus asa dan ingin mati.
Apa yang kita alami saat ini? Apakah lebih berat dari yang dialami Musa? Musa meminta Tuhan memberi bangsa Israel daging untuk dimakan dan Tuhan memberinya sampai sebulan lamanya, bahkan sampai bangsa Israel merasa muak.
Tuhan memberi beban dan tanggung jawab sesuai dengan porsi kita, karena Dia telah mengukur batas kemampuan kita. Jadi, jika saat ini beban dan tanggung jawab yang kita pikul terasa berat, curahkan semua rasa hati dan putus asa kita pada Tuhan karena Ia bukan Allah yang tidak mengerti.
Baca juga:
Begini Mental yang Tuhan Inginkan dari Umat-Nya
Tuhan Pasti Memunculkan Hak Kita Setelah Proses, Tapi Miliki Sikap Ini
Beratnya Beban Hidup Membuatmu Malas Berdoa? Andalkan Roh Kudus Saja