Taruh Pikiran Kristus dalam Pikiran Kita Agar Kita Tidak Berniat Bunuh Diri Seperti Pendeta Ini

Taruh Pikiran Kristus dalam Pikiran Kita Agar Kita Tidak Berniat Bunuh Diri Seperti Pendeta Ini

Banyak faktor yang menyebabkan seseorang ingin mengakhiri hidup dan kesehatan mental atau menjadi pencetusnya. Bunuh diri bukanlah penyakit mental, namun biasanya adalah potensi hasil dari penyakit mental yang serius, yang dapat meliputi depresi, kelainan bipolar, stres, kegelisahan, atau gangguan post-trauma.

Di negara-negara maju, tingkat bunuh sangat tinggi, sehingga pemerinta harus membuat lembaga pencegahan bunuh diri. Pikiran untuk bunuh diri juga dapat menghinggapi semua kalangan, tua atau muda, kaya atau miskin serta semua kalangan, termasuk pendeta. Hal ini dialami oleh pendeta Jarrid Wilson, wakil gembala dari Harvest Christian Fellowship di Riverside, California, USA.

JARRID.jpg

Jarrid Wilson mengakhiri hidupnya pada 10 September 2019 lalu di usia 30 tahun. Ia mengidap PTSD atau kondisi mental di mana ia mengalami serangan pikiran untuk bunuh diri yang dipicu oleh trauma pengalaman masa lalu. Mengalami kejadian traumatis adalah hal yang berat bagi siapapun, termasuk hamba Tuhan sekalipun. Karena penderitaan ini, ia dan istrinya membentuk organisasi nirlaba Anthem of Hope untuk membantu mereka yang mengalami masalah yang sama dengan dirinya.

Dalam blog-nya, Jarrid pernah menulis bahwa penyakit yang dideritanya sama dengan penyakit lainnya, misalnya kanker, jadi ketika seseorang yang menderita penyakit sepertinya dan bunuh diri maka hal tersebut sama seperti penderita kanker yang sudah menyerah dan meninggal.

Sehari sebelum kematiannya, Jarrid sempat meminta dukungan doa karena akan melayani kebaktian kematian seorang wanita yang juga bunuh diri. Ia juga men-tweet bahwa Yesus yang penuh kasih bukan tidak dapat menyembuhkannya, tapi tidak berarti Yesus tidak menawarkan penghiburan dan persahabatan.

Terlepas dari ayat Firman Tuhan yang mengatakan bahwa yang menentukan kematian dan kelahiran adalah hak Tuhan, namun kita pun tidak dapat menghakimi sesoerang yang menderita penyakit kesehatan mental dan berpikiran bunuh diri.

“Masa hidupku ada dalam tangan-Mu.”( Mazmur 31:15)

…..”Dengan telanjang aku keluar dari kandungan ibuku, dengan telanjang juga aku akan kembali ke dalamnya. TUHAN yang memberi, TUHAN yang mengambil,  terpujilah nama TUHAN!” (Ayub 1:21)

Kasus kematian Jarrid dapat menjadi pembelajaran bagi kita, bahwa Tuhan sumber sukacita dan pengharapan kita selalu menyediakan pemulihan yang seutuhnya bagi semua orang yang mengasihi-Nya dan menginginkan pemulihan. Masuk sorga atau neraka merupakan rahasia Tuhan, jadi mari kita gunakan hidup ini sebagai kesempatan untuk menghasilkan buah-buah Roh dan saling memperhatikan terhadap jiwa-jiwa yang membutuhkan, terutama bagi mereka yang menderita kesehatan mental.

Hendaklah kamu dalam hidupmu bersama, menaruh pikiran dan perasaan yang terdapat juga dalam Kristus Yesus. (Filipi 2:5)

Baca juga:

Beratnya Beban Hidup Membuatmu Malas Berdoa? Andalkan Roh Kudus Saja

Mengenal Pola Pikir Allah

Kunci Kemenangan Melawan Iblis

Yesus Adalah Dokter Segala Dokter, Namun Ada Bagian yang Harus Kita Lakukan

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

you're currently offline