Bersama Tuhan Kita Menjadi Mayoritas
Waktu kita merasa sendirian, ketakutan, terancam atau terpojok maka rasanya dunia kita akan segera berakhir karena tidak ada lagi yang dapat membantu. Perasaan sendirian karena tidak ada lagi kawan atau penolong seharusnya bukan menjadi perasaan kita jika sudah mengenal Tuhan, sebab Ia sendiri yang mengatakan bahwa Tuhan tidak akan meninggalkan kita.
….Karena Allah telah berfirman: “Aku sekali-kali tidak akan membiarkan engkau dan Aku sekali-kali tidak akan meninggalkan engkau.” (Ibrani 13:5)
Kalau Tuhan sendiri yang sudah berjanji tidak akan meninggalkan kita, maka apalagi yang kita takutkan? Tuhan pemilik langit dan bumi pun memiliki bala tentara yang sangat luar biasa, jadi ketika kita bersama Tuhan maka kita bukan minoritas sebab ada pasukan bala tantara Allah yang akan menolong kita waktu kita membutuhkan pertolongan.
Masih ingat bagaimana nabi Elisa dikepung oleh pasukan bala tantara yang banyak dari raja Aram karena Elisa selalu memberi startegi perang bagi Israel, sehingga raja Aram murka. Melihat banyaknya pasukan kereta kuda yang mengepungnya, asisten Elisa yakni Gehazi menjadi takut. Tetapi Elisa melihat dengan rohnya bahwa sudah ada bala tantara sorga yang akan membela mereka.
Ketika pelayan abdi Allah bangun pagi-pagi dan pergi ke luar, maka tampaklah suatu tentara dengan kuda dan kereta ada di sekeliling kota itu. Lalu berkatalah bujangnya itu kepadanya: “Celaka tuanku! Apakah yang akan kita perbuat?” Jawabnya: “Jangan takut, sebab lebih banyak yang menyertai kita dari pada yang menyertai mereka .”Lalu berdoalah Elisa: “Ya TUHAN: Bukalah kiranya matanya, supaya ia melihat.” Maka TUHAN membuka mata bujang itu, sehingga ia melihat. Tampaklah gunung itu penuh dengan kuda dan kereta berapi sekeliling Elisa. (2 raja-raja 6:15-17)
Akhir dari kisah ini sangat hebat, sebab Elisa meminta Tuhan membutakan mata seluruh pasukan raja Aram sehingga mereka pergi ke kota Samaria dan Tuhan membuka mata mereka. Ketika raja Israel ingin membunuh pasukan raja Aram, Elisa malah menyuruh memberi mereka makan.
Tetapi jawabnya: “Jangan! Biasakah kaubunuh yang kautawan dengan pedangmu dan dengan panahmu? Tetapi hidangkanlah makanan dan minuman di depan mereka, supaya mereka makan dan minum, lalu pulang kepada tuan mereka.” Disediakannyalah bagi mereka jamuan yang besar, maka makan dan minumlah mereka. Sesudah itu dibiarkannyalah mereka pulang kepada tuan mereka. Sejak itu tidak ada lagi gerombolan-gerombolan Aram memasuki negeri Israel. (2 Raja-raja 6:22-23)
Elisa menggambarkan karakter Bapa yang sejati, Bapa yang mengasihi orang-orang dunia ini sekalipun mereka jahat, kejam dan suka membuat masalah. Bapa yang mengasihi orang lain dan tidak membalas kejahatan, padahal Ia Bapa yang besar. Jadi, jika kita mengaku anak-Nya, sudah seharusnya memiliki sifat Bapa dan jangan takut menjadi minoritas di dunia ini.
Baca juga:
Ingin Dibela Tuhan? Belajar dari Wanita Allah Ini
Teruslah Investasi Doa Agar Tetap Kuat di Saat Duka
Ciptakan Atsmofir Iman dan Dapatkan Mujizat Tuhan
Yesus Terasa Lama Menolongmu? Belajar dari Tokoh Ini Agar Mujizat Segera Terjadi