Merasa Kurang Semangat Saat Ibadah di Gereja? Mungkin Kamu Perlu Perbaiki Hal Ini

Merasa Kurang Semangat Saat Ibadah di Gereja? Mungkin Kamu Perlu Perbaiki Hal Ini

Pernahkah kita melihat orang yang biasa-biasa saja dalam kebaktian? Tidak bereaksi ketika sedang menyembah Tuhan, ketika pemimpin pujian mengajak mengangkat tangan atau bertepuk tangan tetapi hanya diam saja dan nampaknya sangat tidak respek dalam kebaktian.

IMG_8483.JPG

Meskpin ada tipe orang yang tidak ekspresif dalam hidup ini, namun ketika kita menyembah Tuhan, sesungguhnya Tuhan menantikan ungkapan cinta dan ekspresi penyembahan kita. Namun, kadangkala ada momen-momen dalam kebaktian di gereja, kita menemukan orang-orang yang sikapnya datar padahal suasana kebaktian sedang semangat sukacita. Pasti kita pernah menemukan orang seperti ini atau mungkin pernah mengalaminya?

Tidak semangat atau kurang antusias dalam hadirat Tuhan merupakan cerminan hati kita yang dipenuhi hal-hal duniawi, jauh dari Tuhan atau ada dosa yang belum dibereskan dengan Tuhan. Inilah yang merusak hubungan kita dengan Tuhan, padahal Tuhan selalu merindukan diri kita sepenuhnya setiap saat.

Tuhan mengerti segala kondisi diri kita, baik dalam suka duka, lelah, putus asa, tertekan dan segala hal apapun yang kita rasakan, karena Ia pun pernah menjadi manusia secara seratus persen. Oleh karena itu, Ia menginginkan kita tinggal di dalam-Nya. Salah satu ciri tinggal dalam Tuhan adalah menceritakan semua yang kita rasakan kepada-Nya agar terus bersukacita dalam segala hal.

Aku akan memuaskan jiwa para imam dengan kelimpahan, dan umat-Ku akan menjadi kenyang dengan kebajikan-Ku, demikianlah firman TUHAN. (Yeremia 31:14)

Jika semangat hidup kita mulai sirna, putus asa melanda, kesakitan mendera atau tekanan hidup tak kunjung mereda, percayalah bahwa Tuhan sangat mengerti hidup kita dan Ia tetap merindukan kita bersukacita serta menjalani hidup dengan semangat, terlebih saat berada dalam hadirat-Nya. Jangan sampai kehilangan respek dengan Tuhan dan tetaplah mengasihi Tuhan dengan kasih mula-mula, apapun yang kita alami.

Tuhan menegur jemaat di Efesus meskipun pelayanan mereka sangat baik, tekun dan sabar terhadap orang jahat, tetapi kehilangan kasih mula-mula, karena kasih yang semula adalah kasih yang tulus pada Tuhan.

Namun demikian Aku mencela engkau, karena engkau telah meninggalkan kasihmu yang semula . sebab itu ingatlah betapa dalamnya engaku telah jatuh! Bertobatlah dan lakukanlah lagi apa yang semula engkau lakukan. Jika tidak demikian, Aku akan datang kepadamu dan Aku akan mengambil kaki dian dari tempatnya, jikalau engkau tidak bertobat. (Wahyu 2:4-5)

Tuhan menantikan kasih kita yang tulus dan hubungan yang terus harmonis sampai saatnya kita bertemu Tuhan untuk tinggal selamanya bersama-Nya, jadi mulailah kembali sebuah hubungan yang hangat dan penuh gairah dalam Tuhan, apapun kondisi kehidupan kita.

Baca juga:

Jadilah Bijak Berbusana Saat ke Rumah Tuhan dan Jadilah Teladan

Begini Ciri Orang yang Mengutamakan Allah

Beratnya Beban Hidup Membuatmu Malas Berdoa? Andalkan Roh Kudus Saja

Ini Alasan Kita Harus Menjadi Orang yang Sabar

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

you're currently offline