Sesama Orang Percaya Adalah Tubuh Kristus, Ini Batasan Kita Menilai Orang Lain

Sesama Orang Percaya Adalah Tubuh Kristus, Ini Batasan Kita Menilai Orang Lain

Kecanggihan tehnologi digital dapat membuat kita lebih mudah melakukan apapun dan lebih cepat mengetahui apapun dan dari mana pun. Hal ini membawa dampak positif dan negatif bagi siapapun. Tetapi, sebagai umat percaya, kita harus bijak menggunakamn kecanggihan tehnologi demi kemuliaan Tuhan dan demi kebaikan bersama.

Hakim.jpg

Salah satu berita yang sedang trend akhir-akhir ini adalah mengenai rencana pernikahan mantan Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (BTP) setelah ia bebas dari penjara. Pro dan kontra yang terjadi di kalangan umat Kristen akan berita ini seolah-olah membuat kita adalah orang paling benar sedunia sehingga lupa bahwa semua perbuatan manusia adalah tanggung jawab manusia itu sendiri.

Mungkin kita menyayangkan rencana BTP yang akan menikah lagi setelah bercerai, sebab kita berpikir bahwa BTP adalah pribadi yang sangat rohani dan mengerti kebenaran Firman Tuhan, sehingga sudah seharusnya ia tidak melakukan hal itu.

Setiap orang memiliki pilihan untuk menurut Firman Tuhan atau tidak, untuk setia pada Tuhan atau tidak dan untuk menentukan segalanya, sebab Tuhan ingin kita sembah dan agungkan dengan segenap hati kita, bukan dengan rasa terpaksa.

Bagian orang percaya sebagai sesama tubuh Kristus adalah saling mengingatkan, saling membangun dan saling mendoakan. Tuhan tidak memanggil kita untuk menilai kerohanian sesama tubuh Kristus, menghakimi sesama orang percaya atau menggunjingkan dan menjadikannya bahan perbincangan dimana saja. Ini Batasan kita jika belum dapat memahami sesama tubuh Kristus lainnya di dunia ini.

#Jangan berdasar kata orang

…ia tidak akan menghakimi dengan sekilas pandang saja atau menjatuhkan keputusan menurut kata orang. (Yesaya 11:3b)

#Jangan berdasar yang nampak

Janganlah menghakimi menurut apa yang nampak…(Yohanes 7:24a)

#Kita juga manusia bersalah

Karena itu, hai manusia, siapapun juga engkau, yang menghakimi orang lain, engkau sendiri tidak bebas dari salah. Sebab, dalam menghakimi orang lain, engkau menghakimi dirimu sendiri, karena engkau yang menghakimi orang lain, melakukan hal-hal yang sama. (Roma 2:1)

Baca juga:

Tanpa Kita Sadari Kebiasaan Ini Membuat Kita Tidak Disukai

Tuhan Dapat Memakai Kita Untuk Menegur Orang Lain, Tapi Perhatikan Sikap Ini

Begini Seharusnya Kita Hidup di Masa Kasih Karunia

Bebas dari Jerat Hutang

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

you're currently offline