Jalan Tuhan Berbeda dengan Jalan Kita, Ini yang Harus Dilakukan Agar Sejalan dengan Tuhan
Tidak mudah memahami maksud Tuhan bagi hidup kita, seringkali kita harus mengalami kegagalan karena melakukan kesalahan dalam mengambil keputusan yang harus dipilih. Misalnya saja Tuhan menginginkan kita untuk melakukan sesuatu hal yang tidak kita sukai, tetapi karena kita enggan melakukannya, menyebabkan kita tidak mengalami berkat Tuhan.
Ketika Tuhan menginginkan kita untuk melakukan kehendak-Nya, hal itu berarti Ia sedang merancangkan hal yang lebih baik dari rencana kita, walaupun seringkali kita menemukan kehendak-Nya tidak sesuai dengan selera kita.
Mari belajar dari umat Israel saat mereka berjalan menuju tanah Kanaan, setelah keluar dari tanah perbudakan di Mesir. Di tengah jalan, bangsa ini ingin sekali melewati negeri Edom. Hal ini mungkin demi menghindari hal-hal buruk di jalan atau karena mereka telah mengetahui medan yang akan mereka lalui jika mereka melewati negeri Edom.
Izinkanlah kiranya kami melalui negerimu; kami tidak akan berjalan melalui ladang-ladang dan kebun-kebun anggurmu dan kami tidak akan minum air sumurmu; jalan besar saja akan kami jalani dengan tidak menyimpang ke kanan atau ke kiri, sampai kami melalui batas daerahmu. (Bilangan 20:17)
Namun, raja negeri Edom tidak memberikan bangsa Israel melewati negerinya karena mereka takut jika tiba-tiba orang Isarel menyerang mereka, sebab mereka tahu bahwa Allah yang melindungi bangsa Israel sangat kuat, karena penolakan ini maka bangsa Israel gagal melewati jalan yang mereka inginkan.
Tetapi orang Edom berkata kepada mereka: “Tidak boleh kamu melalui daerah kami, nanti kami keluar menjumpai kamu dengan pedang! (Bilangan 20:18)
Kita juga pasti memiliki “jalan-jalan” yang kita anggap mudah dilalui, kita anggap lebih singkat untuk mencapai tujuan, kita anggap dapat menghadapi rintangan di jalan itu dengan mudah, kita anggap jalan tersebut lebih dan segala anggapan yang kita pikir sangat baik untuk kita lalui.
Tetapi, jika Tuhan tak mengizinkan kita melangkah ke jalan yang kita anggap baik, maka sebaiknya kita mengalihkan diri ke jalan yang telah Tuhan buka, agar kita tetap dapat berada di jalur perkenanan Tuhan, seperti yang dialami bangsa Israel.
Ketika orang Edom tidak mau mengizinkan orang Israel lalu dari daerahnya, maka orang Israel menyimpang meninggalkannya. (Bilangan 20:21)
Baca juga:
Berinvestasi Dengan Prinsip Alkitab
Fakta di balik Filsafat “Tuhan Menolong Mereka yang Menolong Dirinya Sendiri”
Allah Memanggil Kita Untuk Bergantung Sepenuhnya KepadaNya
Tuhan Ingin Kita Melangkah Terlebih Dahulu