Seni Memulihkan Hubungan yang Retak
Inti dari kehidupan adalah belajar bagaimana mengasihi, oleh karena itu Tuhan sangat menghargai hubungan dan berharap agar kita menjaga hubungan yang kita miliki, baik hubungan dengan Tuhan atau dengan sesama manusia.
Ketika hubungan yang kita miliki mengalami keretakan, maka Alkitab mengajarkan bagaimana memperbaiki hubungan tersebut agar tidak menjadi celah bagi Iblis untuk menghancurkan rencana Allah dalam hidup kita.
- Berbicara kepada Tuhan sebelum berbicara dengan orang yang bersangkutan
Dari manakah datangnya sengketa dan pertengkaran di antara kamu? Bukankah datangnya dari hawa nafsumu yang saling berjuang di dalam tubuhmu? (Yakobus 4:1)
Sebagian besar konflik terjadi karena kebutuhan yang tidak terpenuhi. Beberapa kebutuhan hanya bisa dipenuhi oleh Allah, tetapi ada juga kebutuhan yang hanya bisa dipenuhi oleh sesama kita. Berdoalah lebih dulu jika mengalami konflik yang berhubungan dengan kebutuhan-kebutuhan manusia.
- Selalu mengambil inisiatif
Tinggalkanlah persembahanmu di depan mezbah itu dan pergilah berdamai dahulu dengan saudaramu, lalu kembali untuk mempersembahkan persembahanmu itu. (Matius 5:24)
Ketika hubungan kita retak, rencanakan perdamaian dengan segera. Jangan menunda untuk melakukan rekonsiliasi karena penundaan hanya akan menimbulkan rasa benci atau dendam. Dalam konflik, waktu tidak dapat menyembuhkan, melainkan menyebabkan luka semakin dalam.
- Bersimpati terhadap perasan orang yang bersangkutan
Dan janganlah tiap-tiap orang hanya memperhatikan kepentingannya sendiri, tetapi kepentingan orang lain juga. (Filipi 2:4)
Gunakan telinga kita lebih banyak daripada mulut kita. Sebelum menyelesaikan konflik yang terjadi, dengarkan dulu perasaan-perasaan orang yang berkonflik dengan kita. Mulailah dengan simpati, baru solusi.
Baca juga:
7 Tipe Hubungan yang Tidak akan Berhasil
Membuat Orang Lain Mendambakan Anda
Begini Cara Bergerak Dari Ketakutan Menuju Iman