Kita Adalah Seperti yang Kita Nyanyikan
Mulut berfungsi untuk banyak hal, misalnya makan, berkata-kata dan juga menyanyi. Alkitab mengajarkan banyak hal agar kita memperoleh kehidupan yang kekal, salah satunya dengan menggunakan mulut dengan benar.
Menggunakan mulut dengan perkataan, tentu kita semua tahu batas-batas apa yang boleh dan tidak boleh dikatakan. Namun, masih ada satu hal yang masih kurang dipahami oleh banyak orang Kristen, yaitu menggunakan mulut untuk menyanyi. Menyanyi memang baik, tetapi semua tergantung dari apa yang kita nyanyikan.
Hidup dan mati dikuasai lidah, siapa suka menggemakannya, akan memakan buahnya. (Amsal 18:21)
Ketika kita sedang menyanyikan sesuatu, itu berarti kita sedang menggemakan kehidupan kita, entah kehidupan yang benar atau yang baik. Dari hasil nyanyian itulah kita akan menuai kehidupan kita. Jadi, marilah kita menggemakan nyanyian kehidupan yang baik, mendatangkan berkat dan kemenangan.
Ada banyak contoh bagaimana orang-orang yang senantiasa menyanyikan lagu-lagu duniawi dan menuai kehancuran, perhatikan saja kehidupan para selebriti yang senantiasa menyanyikan lagu bertema patah hati, sakit hati, perselingkuhan, kebencian dan hal-hal buruk lainnya. Bukankah mereka telah menuainya dan kelak akan menuainya.
Tidak ada berkat yang kita dapatkan dari lagu-lagu duniawi yang bertema menyedihkan, kehancuran dan perselingkuhan atau perceraian. Ketika kita sudah mengetahui kebenaran ini, berubahlah oleh pembaharuan budi kita.
Jadi akhirnya, saudara-saudara, semua yang benar, semua yang mulia, semua yang adil, semua yang suci , semua yang manis, semua yang sedap didengar, semua yang disebut kebajikan dan patut dipuji, pikirkanlah semuanya itu. (Filipi 4:8)
Baca juga:
Pewahyuan dari Neraka: Kisah John Lennon Si Pemberontak
Merasakan Hadirat Tuhan Lewat Festival Musik Rohani
Kisah Di Balik Lagu He’s Been Good atau Kutahu Bapa P’liharaku
Inilah Hasil dari Nyanyian atau Postingan Kita