Terapkan Ini Jika Gaji Kita Tidak Mencukupi Kebutuhan Hidup
Masalah uang memang tidak akan pernah habis selama kita masih hidup di dunia ini. Kebutuhan finansial menjadi salah satu penyebab orang melakukan tindka kejahatan, perselingkuhan, menjual iman dan lainnya. Itulah sebabnya Tuhan Yesus membandingkan dua tuan di dunia ini, yaitu mamon dan Tuhan.
Jika seseorang tidak menyembah Tuhan dengan sungguh-sungguh, maka ia pasti sedang menyembah mamon (uang). Lalu bagaimana jika kebutuhan finansial kita masih belum tercukupi dengan gaji atau penghasilan yang kita miliki? Beberapa ayat firman Tuhan ini dapat membantu kita mengatasinya.
- Jangan mencari tambahan uang dengan kekerasan
Dan prajurit-prajurit bertanya juga kepadanya: “Dan kami, apakah yang harus kami perbuat?” Jawab Yohanes kepada mereka: “Jangan merampas dan jangan memeras dan cukupkanlah dirimu dengan gajimu.” (Lukas 3:14)
Jangan mencoba mencari tambahan penghasilan dengan tindakan kekerasan apapun, karena Allah akan membalas apa yang kita tabur di dunia ini. Cukupkan diri dengan uang yang ada pada kita.
- Jangan bergaya hidup mewah
Laki-laki yang tua hendaklah hidup sederhana , terhormat, bijaksana, sehat dalam iman, dalam kasih dan dalam ketekunan. (Titus 2:2)
Dalam terjemahan lain, kata “laki-laki tua” ditulis juga sebagai orang tua atau orang dewasa. Firman Tuhan menginginkan kita agar memiliki gaya hidup sorgawi agar tidak menjadi batu sandungan bagi orang lain.
- Jangan berhutang kepada siapapun
Orang kaya menguasai orang miskin, yang berhutang menjadi budak dari yang menghutangi. (Amsal 22:7)
Banyak ayat Alkitab yang tidak menganjurkan kita untuk berhutang kepada siapapun karena hutang akan merugikan kita. Banyak berita melaporkan adanya tindakan kriminal yang dialami oleh orang yang berhutang, baik dari hutang kepada Lembaga resmi atau tidak resmi.
- Obat kekuatan
Sesudah berkata demikian, ia mengambil roti, mengucap syukur kepada Allah di hadapan semua mereka, memecah-mecahkannya, lalu mulai makan. Maka kuatlah hati semua orang itu, dan merekapun makan juga. (Kisah Para Rasul 27:35-36)
Pada waktu kapal yang ditumpangi Paulus kandas dan kemudian hancur, semua penumpang mengalami kesulitan dan trauma, tetapi Paulus mengajak mengucap syukur lalu mereka makan dan hati mereka menjadi kuat. Hati yang kuat tentu bukan berasal dari makanan jasmani, tetapi dari ungkapan penyerahan total kepada Allah yang disertai pengharapan.
Baca juga:
Perekonomian Allah Vs Perekonomian Dunia
Allah Memanggil Kita Untuk Bergantung Sepenuhnya KepadaNya
Apakah Tuhan Ingin Kita Menjadi Kaya?