Temukan Maknanya Saat Tuhan Terasa Jauh
Bagaimana rasanya jika kita menyembah Tuhan tetapi tidak merasakan hadirat Tuhan? Bagaimana rasanya jika kita terpuruk tetapi tidak merasakan pertolongan Tuhan? Bagaimana jika kita berseru tetapi tidak mendapat jawaban Tuhan?
Seringkali kita menyangka Tuhan diam saja saat kita membutuhkan hadirat-Nya atau pertolongan-Nya. Namun, hal ini bukan berarti Tuhan sedang menjauh dari kita. Hamba Tuhan Philip Yancey mengatakan bahwa, “Setiap hubungan meliputi saat-saat dekat dan saat jauh, betapapun akrabnya sebuah hubungan akan melewati masa-masa sulit.”
Untuk mendewasakan sebuah hubungan persahabatan dengan kita, Allah menggunakan mengujinya dengan masa-masa sulit, seperti perpisahan atau jarak yang terasa jauh, yakni seolah-olah kita nerasa ditinggalkan. Yesus pernah merasakan hal ini saat Ia berkata. “Eloi, Eloi lama sabaktani?”
Ketika Allah terasa jauh, kita mungkin berpikir pasti Dia sedang marah atau sedang menghukum kita karena dosa. Memang dosa dapat menjauhkan persekutuan kita dengan Tuhan, begitu juga dengan konflik yang terjadi antara kita dan sesama juga dapat berpotensi menjauhkan hubungan kita dengan Tuhan.
Rick Warren mengatakan bahwa tingkat tertinggi penyembahan kita kepada Tuhan adalah memuji Allah meski sedang menderita, mengucap syukur kepada Tuhan meski sedang dalam ujian dan tetap mengasihi Tuhan saat terasa jauh.
Saat Tuhan terasa jauh, katakan kepada Allah apa yang kita rasakan sebab Dia tidak akan tinggal diam dan pusatkan perhatian pada keberadaan Allah serta sifat-Nya yang tidak berubah. Percayalah bahwa Tuhan tetap menepati janji-Nya dalam setiap masa hidup kita. Ketika kita tetap mempercayai janji-janji Tuhan tanpa mempedulikan perasaan-perasaan, sesungguhnya kita telah menyembah Dia dengan cara yang terdalam.
Karena Allah telah berfirman: “Aku sekali-kali tidak akan membiarkan engkau dan Aku sekali-kali tidak akan meninggalkan engkau. (Ibrani 13:5b)
Baca juga:
Membuat Orang Lain Mendambakan Anda