Latih Otot Rohanimu dan Miliki Kedewasaan Rohani
Tuhan Yesus menginginkan kita bertumbuh dan memiliki kedewasaan rohani agar manusia roh semakin kuat. Namun, meskipun kita berusaha untuk mengalami kedewasaan rohani, tetapi kedewasaan rohani bukanlah merupakan tujuan hidup kita. Kedewasaan rohani adalah untuk pelayanan.
Kita bertumbuh untuk memberi. Tidaklah cukup jika hanya untuk belajar dan belajar lebih banyak, oleh karena itu kita harus bertindak berdasarkan apa yang kita tahu dan menjalankan apa yang kita imani. Impresi atau kesan yang tidak diungkapkan akan menimbulkan depresi.
Belajar firman Tuhan, berdoa dan menyembah Tuhan tanpa pelayanan akan menyebabkan kebekuan rohani. Hal ini sama seperti perbandingan antara Laut Mati dan danau Galilea. Galilea merupakan danau yang penuh kehidupan karena ada air mengalir memasukinya dan ada aliran air keluar, sementara Laut Mati tidak ada kehidupan karena karena tidak ada aliran air keluar.
Kita memang perlu membaca Alkitab setiap hari untuk terus menumbuhkan iman dan pengenalan akan Tuhan, namun setelah kita mengetahui melakukan hal-hal yang menumbuhkan iman kita maka kita membutuhkan pengalaman-pengalaman pelayanan untuk melatih otot-otot rohani kita.
Melayani Tuhan dan sesama merupakan sebuah bentuk melawan kecenderungan alamiah kita yang maunya dilayani dan menerima saja. Kecenderungan semua manusia adalah berbuat dosa, menerima apa yang dibutuhkan atau mendapatkan berkat untuk diri sendiri.
Tetapi ketika kita mengalami kedewasaan rohani di dalam Tuhan, fokus kehidupan kita akan bergeser kepada kehidupan demi menjalani pelayanan. Pengikut Yesus yang dewasa rohani akan bertanya, “Kebutuhan siapa yang harus saya penuhi?”
Barangsiapa melayani Aku, ia harus mengikut Aku dan di mana Aku berada, di situpun pelayan-Ku akan berada. Barangsiapa melayani Aku, ia akan dihormati Bapa. (Yohanes 12:26)
Baca juga:
Cek Apakah Anda Menabur Benih atau Melempar Peluru Kehidupan?