Ini yang Yesus Katakan Jika Kita Kepo Hidup Orang Lain
Seringkali kita merasa kehidupan yang kita jalani amat berat sehingga kita kerap membandingkan kehidupan kita dengan orang lain dan ujungnya kita menjadi kepo atau penasaran dengan kehidupan orang lain. Kepo adalah akronim dari Knowing Every Particular Object yang artinya sebutan untuk orang yang serba ingin tahu detail sesuatu.
Rasa kepo bukan hanya terjadi di masa sekarang ini, tetapi sudah terjadi sejak zaman Tuhan Yesus hadir di bumi ini. Tuhan Yesus sangat jelas tidak menyukai orang yang kepo dengan kehidupan orang lain. Hal ini dapat kita ketahui dari kisah Yesus yang menegur Petrus yang kepo dengan kehidupan Yohanes.
Ketika Petrus melihat murid itu, ia berkata kepada Yesus: “Tuhan, apakah yang akan terjadi dengan dia ini?” Jawab Yesus: “Jikalau Aku menghendaki, supaya ia tinggal hidup sampai Aku datang, itu bukan urusanmu. Tetapi engkau: ikutlah Aku. (Yohanes 21:21-22)
Sebelumnya Tuhan Yesus telah memerintahkan Petrus untuk menggembalakan jemaat, namun Petrus menanggapinya dengan sedih. Setelah mengetahui tugasnya ke depan, Petrus penasaran dengan tugas apa yang akan diterima Yohanes atau bagaimana masa depan Yohanes kelak, sebab Yohanes merupakan murid yang dikasihi Yesus.
Pertanyaan Petrus tentu dilandasi dengan sikap iri hati, kemudian membandingkan masa depannya dengan masa depan orang yang dianggapnya lebih baik darinya, yakni Yohanes. Padahal, yang Tuhan inginkan dari Petrus adalah mengerjakan tugas yang Dia berikan dengan baik.
Selaku teman Yohanes, Petrus ingin tahu rencana Tuhan bagi masa depan dia ini. Namun, jawaban Yesus memiliki suatu maksud, yaitu menegur Petrus karena perhatiannya beralih kepada masa depan Yohanes. Bagi Yesus, sudah cukup kalau ia berpikir tentang pelaksanaan kehendak Allah di dalam hidupnya sendiri. Teguran ini ditunjukkan oleh penekanan -mu, yang ada di dalam ayat ini.
Penekanan yang Yesus berikan juga akan berlaku bagi kita kepo dengan urusan orang lain. Bukankah lebih baik mengerjakan panggilan yang Tuhan berikan dengan baik dan mengerjakan tanggung jawab kita dengan makmismal. Oleh karena itu jangan pernah membandingkan diri kita dengan orang lain dan terimalah panggilan yang Tuhan berikan dengan ucapan syukur.
Baca juga:
Menaklukan Beban Berat dalam Hidup
Tujuh Karya Roh Kudus dalam Hidup Kita