Menikmati Kemenangan di Lembah Kekelaman

Menikmati Kemenangan di Lembah Kekelaman

Lembah kekelaman adalah tempat pengujian. Mungkin kita memiliki karunia luar biasa tetapi karunia itu tidak akan selalu membuat kita menang dalam masa-masa sulit. Orang yang berbakat memang dapat membuka pintu berkat lewat keterampilan dan talentanya, namun hanya karakter yang dapat membuat seseorang bertahan hidup dalam menjalani lembah kekelaman.

MENANG

Dalam masa-masa sulit, karakter kita akan menyingkapkan siapa diri kita yang sesungguhnya, bagaimana kita akan bertindak dalam masa sulit akan menggambarkan siapa diri kita. Itulah sebabnya sangat penting untuk lebih dulu mengetahui visi Tuhan dalam hidup kita, sebab hanya dengan memegang visi Tuhan maka kita akan dapat bertahan hidup.

Sekalipun aku berjalan dalam lembah kekelaman, aku tidak takut bahaya,  sebab Engkau besertaku. (Mazmur 23:4)

Saat Daud hidup dalam kesulitan, mungkin imannya hampir goyah karena tekanan, tetapi yang kita ketahui dari Mazmur adalah betapa seringnya Daud menguatkan jiwanya dengan memperkatakan kata-kata penuh pengharapan, yang sesuangguhnya tidak sesuai dengan kenyataan.

Salah satu kunci untuk bertahan hidup dalam lembah kekelaman adalah mengetahui bahwa ada satu kehadiran Pribadi yang tetap bersama kita. Kata “Engkau besertaku” yang dinyatakan Daud merupakan ungkapan iman yang keluar dari pengalaman hidupnya dengan Tuhan. Tidak ada yang lebih membahagiakan selain mengetahui bahwa kita tidak sendirian menanggung beban hidup ini.

Doktrin teologia mengatakan bahwa Tuhan Maha Hadir dimana-mana pada saat yang sama, tetapi penjelasan teologia tidak akan membantu jika kita sedang berada dalam lembah kekelaman, satu-satunya cara untuk bertahan hidup adalah memahami dan percaya bahwa kita tidak sendirian. Allah telah berjanji bahwa Dia tidak akan meninggalkan kita.

Penghargaan akhir akan diberikan kepada mereka yang telah berhasil lulus melewati lembah kekelaman, lalu kata-kata terakhir yang akan kita dengan dari Tuhan adalah, Baik sekali perbuatanmu itu, hai hambaku yang baik dan setia, engkau telah setia memikul tanggung jawab dalam perkara yang kecil, aku akan memberikan kepadamu tanggung jawab dalam perkara yang besar. Masuklah dan turutlah dalam kebahagiaan tuanmu. (Matius 25:23)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

you're currently offline