Inilah Tanda Belas Kasihan Tuhan

Inilah Tanda Belas Kasihan Tuhan

Kita mungkin telah banyak melewati banyak kesedihan, penderitaan atau dukacita dalam hidup ini. namun, masih ada sesuatu yang pasti akan membuat kita tersenyum karena Tuhan akan menunjukkan belas kasihan kepada umat-Nya yang berdukacita, sebab tidak akan selamanya Dia membiarkan umat-Nya bersedih hati.

GEMBIRA

Yusuf telah banyak mengalami cobaan sebelum Tuhan mengangkat dia di tanah Mesir. Tetapi setelah Yusuf diangkat menjadi orang kedua dalam pemerintah Mesir, Tuhan memberinya anak-anak. Yusuf menamai anak pertamanya Manasye, yang berarti “Allah telah membuat aku lupa”. Nama ini sangat besar artinya karena bermakna bahwa Tuhan telah membuat Yusuf lupa akan segala masalah hidupnya.

Sebelum datang tahun kelaparan itu, lahirlah bagi Yusuf dua orang anak laki-laki, yang dilahirkan oleh Asnat, anak Potifera, imam di On. Yusuf memberi nama Manasye kepada anak sulungnya  itu, sebab katanya: “Allah telah membuat aku lupa sama sekali kepada kesukaranku dan kepada rumah bapaku.” (Kejadian 41:50-51)

Manasye melambangkan suatu tanda peringatan, bukti hidup dari belas kasihan, kebaikan dan kesetiaan Tuhan. sebelumnya, Yusuf hidup penuh penderitaan dan permasalahan. Dia telah banyak mencucurkan air mata. Tapi, Tuhan memberkati Yusuf dengan sangat menakjubkan sampai Yusuf melupakan masa lalunya.

Bila hidup kita penuh penderitaan dan masalah seperti halnya Yusuf, maka Tuhan pun dapat melakukan seperti yang dilakukannya pada Yusuf. Tuhan dapat memberkati kita berlimpah sehingga kita tidak lagi mengingat penderitaan kita dan masa lalu yang menyakitkan. Manasye menunjukkan kepada kita bahwa Tuhan memiliki satu keistimewaan yaitu memberi kita berkat sampai kita lupa akan kesedihan di masa lalu.

Percayalah bahwa Tuhan sudah mempersiapkan berkat yang akan mengeringkan air mata kita dan membuat kita lupa akan hal-hal yang menyiksa diri kita. Sebab firman Allah hidup  dan kuat  dan lebih tajam dari pada pedang bermata dua manapun; ia menusuk amat dalam sampai memisahkan jiwa dan roh, sendi-sendi dan sumsum; ia sanggup membedakan pertimbangan dan pikiran hati kita. (Ibrani 4:12)

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

you're currently offline