Saat Sedang dalam Pergumulan Jangan Marah Dengan Ketiga Hal Ini

Saat Sedang dalam Pergumulan Jangan Marah Dengan Ketiga Hal Ini

Kehidupan tidak selalu berjalan baik dan lancar seperti yang kita harapkan, ada saja hal-hal yang membuat kita menguras banyak emosi bahkan air mata. Namun, meskipun masalah hidup kita sangat berat dan membuat terpuruk, sebaiknya jangan melakukan hal-hal yang lebih buruk lagi. Mari belajar dari kisah Ayub ketika ia kehilangan harta benda, anak-anaknya, menderita penyakit berat serta dihakimi oleh sahabatnya.

MA

  1. Jangan marah kepada Tuhan

Lalu marahlah Elihu  bin Barakheel, orang Bus,  dari kaum Ram; ia marah terhadap Ayub, karena ia menganggap dirinya lebih benar  dari pada Allah. (Ayub 32:2)

Kecewa dengan Tuhan merupakan hal merugikan bagi kita, sebab waktu Tuhan mengizinkan pergumulan berat menerpa hidup kita, berarti Dia mengetahui bahwa kita sanggup menanggungnya. Kecewa dengan Tuhan hanya akan membuat pergumulan kita tidak kunjung usai dan memperlambat proses pemulihan yang sedang Tuhan siapkan bagi kita.

Tuhan mengatur langkah hidup dan memiliki rancangan yang baik bagi kita, maka jangan pernah merasa lebih pandai dari Tuhan dengan menyalahkan penderitaan yang terjadi dalam hidup kita. Menyalahkan Tuhan hanya akan membuat kita jatuh ke dalam kejahatan dan penderitaan yang lebih buruk lagi. Sebaliknya, carilah wajah-Nya dan rendahkan diri kita di bawah tangan Tuhan dan nantikanlah Dia.

  1. Jangan marah kepada orang lain

“Hal seperti itu telah acap kali kudengar. Penghibur sialan kamu semua! Belum habiskah omong kosong itu? Apa yang merangsang engkau untuk menyanggah? (Ayub 16:2-3)

Seringkali pergumulan yang berat membuat kita menyalahkan orang lain, misalnya saja anak, orang tua, pasangan, tetangga atau teman-teman. Padahal, meskipun sepertinya penderitaan kita disebabkan oleh kebodohan manusia tetapi semua atas kendali Tuhan. Jika Tuhan menginginkan kita terluput dari bencana maka akan selamat, tetapi jika Tuhan mengizinkan kita tertimpa bencana, maka kita harus menghadapinya dan percaya bahwa Tuhan tak membuat kita tergeletak.

  1. Jangan marah dengan keadaan

Semangatku patah, umurku telah habis, dan bagiku  tersedia kuburan. Sesungguhnya, aku menjadi ejekan; mataku terpaksa menyaksikan tantangan mereka. (Ayub 17:1-2)

Penderitaan memang memberi efek dalam banyak hal, misalnya kondisi fisik, keuangan, harta benda atau lainnya. Namun, janganlah memfokuskan perhatian pada kerugian materi yang menimpa diri kita, melainkan fokus pada karakter hati yang sedang Tuhan kerjakan dalam diri kita. Mungkin kita akan mengalami penurunan fisik atau materi, tetapi percayalah bahwa Tuhan sanggup memberikannya berlipat kali ganda dari yang kita miliki sebelumnya.

Setiap penderitaan yang kita alami memiliki masa kadaluwarsa atau masa akhir, tidak akan selamanya Tuhan membiarkan diri kita merana dengan segala pergumulan. Allah tentu ingin melihat kita tersenyum, tertawa dan bersukacita. Percayailah Dia dalam segala hal mendatangkan kebaikan.

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

you're currently offline