Fakta di balik Filsafat “Tuhan Menolong Mereka yang Menolong Dirinya Sendiri”

Fakta di balik Filsafat “Tuhan Menolong Mereka yang Menolong Dirinya Sendiri”

Sekarang ini kita akan mendapati pengajaran-pengajaran duniawi yang sepertinya benar dan bijak tetapi sebenarnya tidak Alkitabiah. Salah satunya adalah pernyataan yang mengatakan bahwa “Tuhan akan menolong mereka yang menolong dirinya sendiri”.

Tahukan Anda dari mana ide ini berasal? Dalam bukunya, David A Rich mengatakan bahwa ini merupakan ungkapan favorit Benjamim Franklin, seorang yang inovatif dan berpendidikan tinggi. Kalimat ini berasal dari sebuah kisah mitologi Yunani mengenai Dewa Hercules dan Kusir Kereta. Saat itu seorang kusir kereta sedang membawa muatan yang berat dan terperangkap di lumpur. Saat itu Dewa Hercules menampakkan diri dan mengatakan, “Ah, manusia jangan hanya berdoa dan berlutut. Bangkitlah dan doronglah rodamu.”

Yesus menolong kesulitanmu

Sejak saat itu ungkapan “Tuhan akan menolong orang yang menolong dirinya sendiri” menjadi populer. Tetapi dari pandangan Alkitab bukanlah seperti itu. Rasul Paulus mengatakan bahwa Tuhan tidak membutuhkan bantuan manusia dalam menyelesaikan misi-Nya, tetapi manusialah yang membutuhkan bantuan Allah dalam menyelesaikan misi Allah.

Dan juga tidak dilayani oleh tangan manusia, seolah-olah Ia kekurangan apa-apa, karena Dialah yang memberikan hidup dan nafas dan segala sesuatu kepada semua orang. (Kisah Para Rasul 17:25)

Ingatkan bagaimana Abraham harus menanggung penderitaan karena “menolong” Tuhan karena ia tidak sabar menanti keturunan dan mengikuti anjuran istrinya agar memghampiri budak istrinya, dan lahirlah Ismail. Inilah bukti dari orang yang menolong dirinya sendiri, yaitu kekacauan.

Tuhan ingin kita menantikan pertolongan-Nya, menanti bukan berusaha atau menolong, melainkan percaya. Jika kita menantikan pertolongan Tuhan berarti kita sadar dan berserah akan cara Tuhan. Hal ini akan membangkitkan rasa kecukupan diri dan ucapan syukur pada Tuhan karena kita mendapat kekuatan baru dari Tuhan.

YESUS MENOLONG.jpg

Tetapi orang-orang yang menanti-nantikan TUHAN mendapat kekuatan baru: mereka seumpama rajawali yang naik terbang dengan kekuatan sayapnya; mereka berlari dan tidak menjadi lesu, mereka berjalan dan tidak menjadi lelah. (Yesaya 40:31)

Naik terbang lebih tinggi menggambarkan apa yang kita doakan ketika kita kita sedang mentok atau tersudut yakni saat kita merasa rapuh. Saat itu kita tidak dapat melakukan apapun, tanpa campur tangan Tuhan sehingga kita bergantung penuh pada Tuhan.

Berlari dan tidak menjadi lesu menggambarkan Tuhan memberi kita kesempatan untuk mengubah keadaan karena kita tidak menjadi lelah. Di sini memang mirip sekali dengan “menolong diri sendiri” tapi perbedaannya adalah terletak pada siapa yang memperoleh penghargaan dan siapa yang menjadi sumber kekuatan kita.

Bertahan adalah bentuk pertolongan dari Tuhan dengan tetap memusatkan mata kita pada Tuhan. Ini memang tidak berarti bahwa segala sesuatu akan seperti yang kita inginkan, tetapi inilah cara Tuhan ingin semua berlalu.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

you're currently offline