Mengapa Orang Baik Menderita?

Kita sering bertanya mengapa orang baik harus menderita dan mengalami banyak ujian kehidupan? Jika kita merasa sedang mengalaminya juga, mari belajar dari kisah Ayub.

Ayub adalah orang yang saleh. Ia adalah salah satu tokoh masyarakat di tempatnya kala itu, ia mempunyai tujuh anak laki-laki dan tiga anak perempuan. Serta harta yang melimpah. Tuhan sendiri bahkan menyebut ia saleh dan jujur. Sampai setan tahu bahwa Ayub adalah milik Tuhan. Dan sejatinya kita tahu bahwa orang percaya memiliki pagar di sekeliling mereka yang setan tidak dapat tembus.

Namun, Tuhan mempunyai rencana bagi Ayub yang mencakup beberapa sakit hati dan penderitaan. Tuhan memberikan izin kepada setan untuk menyiksa Ayub dan menjadikan hidupnya sengsara. Setan memang bekerja tepat dalam batasan yang Tuhan tetapkak sehingga setan benar-benar menyiksa Ayub, tetapi Ayub terus memuliakan nama Tuhan.

Dalam kisah Ayub kita dapat mengetahui bahwa Tuhan memprakarsai dialog dengan setan. Setan menjawab, “Lalu jawab Iblis kepada TUHAN: “Kulit ganti kulit! Orang akan memberikan segala yang dipunyainya ganti nyawanya. Tetapi ulurkanlah tangan-Mu dan jamahlah tulang dan dagingnya, ia pasti mengutuki Engkau di hadapan-Mu.” (Ayub 2:4-5)

Jadi, Tuhan mengizinkan setan untuk menyiksa Ayub, tetapi Tuhan tidak mengizinkan setan membunuh Ayub. Akhirnya Tuhan memulihkan Ayub sepenuhnya, sehingga Ayub lebih diberkati dari sebelumnya. Tuhan memberikan anak-anak kepada Ayub serta kelimpahan materi.

Ayub mengajarkan teladan bagi kita bahwa bersabar dalam penderitaan akan mendatangkan berkat lebih dari sebelumnya. Jangan pernah berpikir bahwa jika kita hidup benar di mata Tuhan maka hidup akan baik-baik saja. Ada ujian yang akan Tuhan izinkan terjadi dalam hidup orang yang baik dan saleh untuk mengetahui kualitas hati orang tersebut yang berguna bagi banyak serta agar Tuhan menunjukkan berkat yang lebih dari sebelumnya.