Ini Tandanya Jika Kita adalah Orang yang Murah Hati
Dunia yang kita tinggali saat ini sudah dipenuhi oleh virus individualistis, dimana orang-orang lebih memikirkan kepentingannya sendiri ketimbang mendahulukan kepentingan orang lain. Oleh karena itu, sebagai anak-anak Allah yang harus menjadi terang dalam dunia ini, kita dituntut dapat menjadi teladan dalam pergaulan hidup dengan menunjukkan sikap murah hati, seperti yang Tuhan Yesus ajarkan.
- Saat merasa tidak punya
“Jadi, jikalau kamu tidak setia dalam hal Mamon yang tidak jujur, siapakah yang akan mempercayakan kepadamu harta yang sesungguhnya? Dan jikalau kamu tidak setia dalam harta orang lain, siapakah yang akan menyerahkan hartamu sendiri kepadamu? Seorang hamba tidak dapat mengabdi kepada dua tuan. Karena jika demikian ia akan membenci yang seorang dan mengasihi yang lain, atau ia akan setia kepada yang seorang dan tidak mengindahkan yang lain. Kamu tidak dapat mengabdi kepada Allah dan kepada Mamon.” (Lukas 16: 11-13)
Semua orang dapat bermurah hati jika memiliki kelebihan uang, harta, makanan atau apapun. Namun, ketika kita tidak memiliki apapun, dapatkah kita bermurah hati? Inilah tandanya kita pengikut Yesus, yakni jika kita selalu bermurah hati saat tidak memiliki apapun, terlebih saat dalam kelimpahan.
- Saat sedang menanti
Menanti merupakan sebuah pekerjaan yang sulit dan menguras waktu, tenaga serta emosi. Jika kita tetap dapat bermurah hati dengan memberi atau memperhatikan kebutuhan orang lain saat kita sedang menanti sesuatu maka Tuhan pun akan melakukan hal yang sama seperti yang kita lakukan.
Apapun juga yang kamu perbuat, perbuatlah dengan segenap hatimu seperti untuk Tuhan dan bukan untuk manusia. Kamu tahu, bahwa dari Tuhanlah kamu akan menerima bagian yang ditentukan bagimu sebagai upah. Kristus adalah tuan dan kamu hamba-Nya. (Kolose 3:23-24)
- Saat sedang menabur
Apa pun yang kita butuhkan dalam hidup kita, taburkan itu sebagai benih, dan benih itu akan kembali kepada Anda. Namun, seringkali ketika Tuhan memerintahkan kita untuk menabur apa yang Dia inginkan, tetapi kita enggan melakukannya. Misalnya, jika kita membutuhkan uang maka menaburlah dalam bentuk uang sehingga uang tersebut menjadi benih.
Camkanlah ini: Orang yang menabur sedikit, akan menuai sedikit juga , dan orang yang menabur banyak, akan menuai banyak juga. (2 Kor 9:6)