Berinvestasi Dengan Prinsip Alkitab
Dalam berinvestasi dibutuhkan strategi-strategi agar kita tidak dirugikan oleh sistem investasi. Namun, seberapa pun Anda memiliki strategi berinvestasi yang baik, ada hal penting yang harus Anda ketahui daripada hanya sekadar mengetahui strategi berinvestasi, yaitu mengerti prinsip-prinsip investasi menurut Alkitab.
Howard Dayton, pendiri Crown Ministry sekaligus penulis buku Your Money Map menjelaskan prinsip-prinsip menurut Alkitab yang dapat Anda aplikasikan seumur hidup sebelum mengambil keputusan berinvestasi.
- Bersabar dalam berinvestasi
Rancangan orang rajin semata-mata mendatangkan kelimpahan, tetapi setiap orang yang tergesa-gesa hanya akan mengalami kekurangan. (Amsal 21:5)
Banyak orang ingin menjadi kaya dalam waktu semalam, tapi ini mustahil. Tidak ada yang dapat menggantikan investasi yang konsisten, yakni berinvestasi tahun demi tahun.
- Jangan malu untuk mencari nasehat
Dengarkanlah nasihat dan terimalah didikan, supaya engkau menjadi bijak di masa depan. (Amsal 19:20)
Kita semua memiliki pengalaman dan pengetahuan yang terbatas, jangan biarkan ketidakpeduliaan membahayakan uang yang telah Anda hasilkan dengan susah payah. Carilah penasehat keuangan yang mengerti apa yang Alkitab katakan mengenai uang.
- Pilihlah aneka ragam investasi
Hati orang berhikmat menuju ke kanan, tetapi hati orang bodoh ke kiri. (Pengkhotbah 10:2)
Tidak ada jalan yang terlalu mudah untuk menentukan mana investasi yang akan menjadi pemenang selama 10 tahun mendatang. Anda dapat saja mengambil resiko jika Anda menaruh seluruh investasi uang Anda ke dalam satu perusahaan saham saja. Namun, ad acara-cara untuk membedakan beraneka ragam investasi, misalnya reksadana, logam-logam berharga, obligasi, deposito dan lainnya.
- Seimbangkan investasi Anda dengan memberi
Tetapi firman Allah kepadanya: Hai engkau orang bodoh, pada malam ini juga jiwamu akan diambil dari padamu, dan apa yang telah kausediakan, untuk siapakah itu nanti? (Lukas 12:20)
Yesus menyebut orang kaya ini bodoh karena ia menyimpan semua hartanya sendiri. Tidak ada keseimbangan antara menyimpan dan memberi dengan murah hati. Jika Anda hanya menumpuk investasi, maka hasrat hati Anda kepada Tuhan akan beralih ke harta Anda karena “dimana hartamu berada, di situ hatimu berada.” (Matius 6:21)