Menjadi Orang Kristen yang Lebih dari Sekadar Lahir Baru
Seringkali kita berpikir jika sudah ke gereja atau sudah berdoa maka kewajiban kita sebagai orang Kristen sudah selesai, padahal Tuhan menginginkan hubungan yang lebih dari itu. Ketika Tuhan Yesus menyelamatkan kita, maka Tuhan menginginkan agar kita memiliki sebuah gaya hidup yang pernah Dia lakukan di bumi.
Gaya hidup yang Tuhan ajarkan memang tidak mudah, ada banyak hal yang harus kita korbankan seperti yang Tuhan jabarkan, yakni sangkal diri dan pikul salib. Tetapi semuanya akan terasa ringan jika kita selalu mengandalkan Tuhan setiap saat. Ada tiga cara mempraktekkan kehidupan Kekristenan yang lebih dari sekadar lahir baru, seperti yang ditulis dalam buku 7 Decision Codes.
- Lahir baru (menerima Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat pribadimu)
- Bangun hubungan pribadi dengan Tuhan. Siapkan waktu khusus buat berdoa, baca dan merenungkan firman-Nya. Setelah itu lakukan firman yang kamu sudah baca dan renungkan tadi. Hanya mereka yang suka merenungkan firman yang bisa jadi pelaku firman.
- Menjadi murid Kristus. Lahir baru itu kayak bayi baru lahir. Kamu enggak mau kan jadi baby terus. Kamu harus bertumbuh. Kalau secara rohani bertumbuh jadi apa? Jadi murid Kristus dong. Tapi yang namanya pertumbuhan itu perlu perjuangan. Demikian juga untuk jadi murid Kristus, Kamu perlu berjuang buat taat sama Tuhan, menyangkal diri, memikul salib, dan mengikut Kristus! Dengan begitu kamu bisa jadi murid Kristus sejati.
Lalu Yesus berkata kepada murid-murid-Nya: “Setiap orang yang mau mengikut Aku, ia harus menyangkal dirinya, memikul salibnya dan mengikut Aku. (Matius 16:24)
Menjadikan Yesus sebagai dasar hidup kita itu lebih dari sekadar lahir baru. Yesus tidak datang jauh-jauh dari sorga terus mati di kayu salib cuma sekadar supaya kita bisa hidup bareng Dia selamanya di sorga nanti. Bukan begitu. Yesus datang buat bikin hidup kita jadi lebih baik. Dia datang supaya kita punya hidup yang lebih baik. Kapan? SEKARANG, bukan nanti pas sudah meninggal dan masuk sorga.
Waktu kita menjadikan Tuhan Yesus sebagai dasar hidup kita dan memiliki sebuah hubungan yang intim, maka Dia akan mengendalikan hidup kita. Kita akan memiliki sebuah gaya hidup yang jauh lebih tinggi, yakni gaya hidup sorgawi, dimana Tuhan bertahta dan kita menjadi hamba-Nya.