Kunci Membangun Karakter dari Kisah Yusuf

Kunci Membangun Karakter dari Kisah Yusuf

Semua orang Kristen pasti pernah membaca atau pernah kisah mengenai kehidupan Yusuf yang jatuh bangun dalam proses iman. Nah, proses itulah kelak yang membuat Yusuf menjadi orang nomer dua di Mesir dengan penuh hikmat Allah namun tetap memiliki kerendahan hati. Yusuf mengajarkan kita bagaimana memiliki hati yang rela dibentuk oleh Tuhan.

Mike 2

Ilustrasi oleh Mike Kusika

Jika Anda ingin memiliki karakter yang sama seperti Yusuf dan mengalami sebuah kehidupan yang berkemenangan serta berkelimpahan, kita dapat mempelajari beberapa kunci membangun karakter yang diungkap dalam buku 7 Decision Codes.

  1. Dream

Pertama, dia diberi visi oleh Tuhan. Visi yang dipegangnya terus. Visi bahwa one day dia akan jadi penguasa. Dia menyimpan visinya namun hatinya tetap mempercayai Tuhan.

2. Decision

Untuk mencapai visi itu dia harus rela keluar dari zona nyamannya. Keputusan ini kadang keputusan yang berat, bahkan bagi beberapa orang sampai harus dipaksa keluar dari comfort zone-nya atau selamanya mereka akan terus di sana.

3. Delay

Visi Yusuf boleh besar, tapi ternyata jalan menuju ke sana tidak mudah. Dia harus menunggu selama tiga belas tahun tanpa kejelasan untuk melihat visinya digenapi. Jika ada keterlambatan atau hambatan terjadi dalam hidup kita, tetaplah pegang teguh visi Tuhan dengan hati tetap berserah dan percaya.

4. Difficulty

Bukan cuma tertunda, Yusuf juga harus mengalami banyak kesulitan. Mulai dari jadi budak, dipenjara, difitnah, dilupakan. Dan semuanya bukan terjadi sebulan dua bulan, tapi tahunan! Kesulitan akan membuat kita tahan banting pada saat kita sudah di puncak, maka bertahanlah.

5. Dead end

Setelah bertahun-tahun menderita, sepertinya visi itu jadi semakin mustahil terwujud. Bukannya makin dekat kepada impiannya, Yusuf malah makin jauh dan jauh dan jauh, tiga proses terakhir yang disebut ini adalah masa-masa paling berat dalam hidup Yusuf. Masa dimana ia merasa sepertinya ingin mati saja. Namun, dalam masa ini kita harus semakin mempercayai Tuhan.

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

you're currently offline