Ini Alasan Mengapa Alkitab Melarang Kita Bergereja Online
Kemajuan di era digital ini telah merambah ke dunia pelayanan di gereja, kini kita dapat dengan mudah mengikuti kebaktian hanya melalui sambungan internet. Kita hanya tinggal memilih kebaktian dari gereja atau aliran mana yang kita sukai, lalu mengikutinya dari kamar tidur, bahkan masih belum mandi serta mengenakan piyama. Kita tidak perlu terjebak macet, tidak perlu bertemu dengan pelayan atau jemaat di gereja yang mungkin kurang ramah serta kemudahan lainnya. Soal persembahan? Tentu saja bisa di-transfer melalui mobile banking di ponsel kita. Menyenangkan, bukan?
Namun, sejak ribuan tahun lalu Alkitab sudah memperingatkan kita agar kita tidak menjauhi pertemuan-pertemuan ibadah dengan sesama tubuh Kristus, sebab ada banyak hal yang membuat kita rugi jika tidak bersosialisasi dengan anak-anak Tuhan secara muka dengan muka.
“Janganlah kita menjauhkan diri dari pertemuan-pertemuan ibadah kita, seperti dibiasakan oleh beberapa orang, tetapi marilah kita saling menasihati, dan semakin giat melakukannya menjelang hari Tuhan yang mendekat.” (Ibrani 10:25)
Kita membutuhkan orang percaya lainnya untuk saling bertumbuh, saling memberkati, saling mempedulikan dan saling mengingatkan sepanjang kehidupan kita di dunia ini. Tanpa orang-orang percaya atau anak-anak Tuhan dalam sebuah ikatan gereja, maka kita akan mudah tenggelam jika masalah kehidupan ini datang menerpa. Sebagai mahluk sosial, kita membutuhkan pelukan hangat sahabat seiman, jabat tangan gembala jemaat, senyuman sesama pelayan Tuhan serta doa-doa yang membangun iman dari sesama anak Tuhan, dan semuanya ini hanya didapatkan dalam sebuah komunitas gereja.
Rick Warren menggambarkan bahwa gereja itu bagaikan api unggun. Di dalam api unggun Anda bisa melihat semua arang kayu yang sedang membara. Bila Anda mengangkat satu arang kayu itu dan menyingkirkannya jauh, maka arang itu akan segera dingin dalam hitungan menit. Tapi jika Anda meletakkan kembali arang kayu yang telah padam itu ke dalam api, maka itu akan menjadi panas lagi. Itulah kekuatan dari persekutuan.
Mungkin ada saat-saat di mana kita tidak bisa pergi ke gereja, dan betapa bersyukurnya kita bahwa ada cara-cara lain untuk kita tetap terhubung dengan gereja, seperti dengan menonton layanan ibadah online atau mendengarkan youtube. Anda mungkin sedang sakit dan terlalu lemah untuk pergi ke gereja, atau Anda mungkin tinggal ribuan km jauhnya dari gereja terdekat, seperti para tentara yang bertugas di pedalaman. Atau, Anda mungkin sedang melayani Tuhan di beberapa daerah terasing di belahan dunia lain.
Warren melanjutkan, dalam kasus seperti ini, amatlah penting untuk tetap berhubungan sebaik mungkin dengan orang percaya lainnya, mereka yang bisa membantu Anda agar tetap dikuatkan dan setia. Dan teramat penting bagi orang-orang di dalam persekutuan jemaat untuk menjangkau individu-individu yang sedang mengalami kesulitan-kesulitan untuk bisa pergi ke gereja setiap Minggu.
Yesus memberi tahu kita dalam Matius 18:20, “Sebab di mana dua atau tiga orang berkumpul dalam Nama-Ku, di situ Aku ada di tengah-tengah mereka. ”Mari kita terus mendoakan dan mendukung satu sama lain, dan “Marilah kita saling memperhatikan supaya kita saling mendorong dalam kasih dan dalam pekerjaan baik” (Ibrani 10:24).