Ini yang Terjadi Jika Kita Tekun Berdoa
Selama kita masih hidup di dunia ini, pasti akan mengalami banyak pergumulan, lalu kita melakukan apa yang tertulis di Alkitab agar berdoa dengan tidak jemu-jemu. Namun, ketika kita telah bertekun dalam doa dan tidak mendapatkan apa yang kita doakan, apakah kita masih akan terus mau bertekun dalam doa? Ketika kita sudah frustasi dengan kehidupan yang masih belum memberikan perubahan, apakah kita akan terus bertekun dalam doa?
Jawabannya adalah ya, kita harus terus bertekun dalam doa. Dutch Sheet dalam buku “Doa Syafaat: Bagaimana Tuhan Memakai Doa-doa Anda untuk Menggucangkan Surga dan Bumi” menjabarkan makna penting bagaimana hasilnya jika kita terus bertekun dalam doa yang tidak pernah jemu.
Seorang pemain sepak bola yang sering berlatih pasti akan memiliki otot yang kekar dan kuat di balik sifat keras kepalanya. Sifat keras kepala inipun harus kita miliki dalam kehidupan kerohanian kita, sifat ini bisa kita sebut dengan ketekunan atau kesabaran. Sifat ini sangat penting dan merupakan salah satu atribut rohani dalam kehidupan kerohanian kita. Charles Spurgeon mengatakan, “Oleh karena ketekunanlah seekor siput sampai di bahtera Nuh.”
Kurangnya ketekunan merupakan salah satu penyebab utama kekalahan kita, terutama dalam hal berdoa. Kita tidak sabar menunggu dan kita ingin cepat mendapatkan hasil yang kita inginkan, padahal Allah sangat menyukai proses. Pada akhirnya, ketekunan kita akan membuahkan hasil yang manis dan menggembirakan.
Janganlah kita jemu-jemu berbuat baik, karena apabila sudah datang waktunya, kita akan menuai, jika kita tidak menjadi lemah. (Galatia 6:9)
Dalam The Last Days Newsletter, Leonard Ravenhill menceritakan tentang sekelompok turis yang mengunjungi suatu desa yang sangat indah. Dalam perjalanannya, turis-turis itu melewati seorang lelaki tua yang sedang duduk di sebelah pagar. Dengan nada sedikit merendahkan, seorang turis bertanya kepada lelaki itu, “Apakah ada orang-orang hebat yang dilahirkan di desa ini?” Laki-laki tua itu menjawab, “Tidak ada, hanya bayi-bayi.”
Kita dapat belajar dari kisah ini, yaitu bahwa tidak ada seorangpun yang dilahirkan sebagai pahlawan-pahlawan doa. Akan tetapi, mereka semua mengalami proses pembentukan dan disempurnakan melalui masalah-masalah kehidupan yang mereka alami.
Tetaplah berdoa. Allah tidak pernah tersinggung ketika kita mempertanyakan mengapa doa-doa kita belum di jawab-Nya, asal kita mempertanyakan dengan tulus dan bersungguh-sungguh kepada-Nya. Allah tidak akan memuaskan hati orang-orang yang skeptis dan Ia tidak senang kepada orang-orang yang tidak percaya.
Allah mengasihi orang-orang yang mencari wajah-Nya dengan sungguh-sungguh, orang yang kekurangan hikmat dan meminta hikmat-Nya tidak akan diusir-Nya sebab Dia Bapa yang baik. Tetapi apabila di antara kamu ada yang kekurangan hikmat , hendaklah ia memintakannya kepada Allah, yang memberikan kepada semua orang dengan murah hati dan dengan tidak membangkit-bangkit, maka hal itu akan diberikan kepadanya. (Yakobus 1:5)