Membuat Orang Lain Mendambakan Anda
Apakah Anda pernah melihat bagaimana para karyawan begitu menghormati dan merindukan atasannya? Atau Anda sering melihat bagaimana bahagianya para karyawan saat atasannya pergi ke luar kota? Atau pernahkan Anda melihat seseorang sangat tidak membenci kehadiran rekannya? Apapun posisi Anda, sebagai atasan atau bawahan rasanya Anda harus membaca pengalaman seorang pebisnis, motivator sekaligus penulis terkenal, Zig Ziglar.
Suatu kali Zig Ziglar melakukan tur media ke beberapa daerah di Houston, Texas untuk mempromosikan buku terbarunya. Ketika tiba di hotel, waktu menunjukkan pukul 2.30 dini hari, namun ia menangkap ada sesuatu yang tidak beres dengan petugas hotel yang bertugas saat itu. Ekspresi wajahnya menunjukkan bahwa ia bukan hanya kehilangan sahabat terbaiknya melainkan juga peristiwa-peristiwa buruk lainnya.
Petugas hotel tersebut menyodorkan selembar form yang harus diisi oleh Zig Ziglar dan meminta kartu kredit Zig, Zig pun menyodorkan kartu kredit versinya yang bertuliskan :Berlaku untuk satu kali tertawa lepas dari seorang yang sangat cerdas, rasa humor serta tujuan hidup yang sangat nyata! Kemudian Zig menyodorkan kartu versi lain yang membuat petugas hotel tertawa karena terdapat tulisan seperti ini: Kartu ini menyatakan dan membuktikan bahwa si pembawa kartu ini benar-benar pribadi yang ramah, jujur, penuh dedikasi pekerja keras, pembayar pajak yang baik, takut pada Tuhan, cinta keluarga dan tanpa diragukan lagi saya rekomendasikan untuk boleh berbelanja tanpa batas secara tunai.
Ketika karyawan malam tersebut melihat kartu yang disodorkan, ia tertawa terbahak-bahak dan kemudian berkata dengan penuh semangat, “Tahukah Anda, saya senang Anda datang, saya benar-benar merasa lebih baik.”
Menurut Anda apakah karyawan itu untuk selanjutnya akan menjadi karyawan yang lebih baik? Tentu saja jawabnya ya, karena telah terjadi perubahan sikap. Dalam dunia yang keras ini, rasa humor dapat memegang peranan penting dalam kesehatan fisik dan emosional kita. Humor membantu kita berhubungan dengan orang lain dan akan membantu membuat mereka ingin mengenal kita, menyenangkan kita dan ingin mengikuti kepemimpinan dan pengarahan kita.
Hal ini jelas berlaku apakah kita sedang membicarakan masalah perkantoran, regu olahraga, gereja, rumah tangga atau situasi apa saja dimana dua orang atau lebih berkumpul dengan tujuan yang sama. Sasaran kita harus diarahkan untuk memperkuat tujuan bersama ini dan memastikan bahwa tujuan pribadi dan tujuan lainnya saling melengkapi sebanyak mungkin. Misalnya saja ketika kita berada dalam sebuah organisasi, kita bukan hanya memikirkan bagaimana tujuan pribadi kita dapat terjadi tetapi juga memikirkan tujuan organisasi dengan saling mendorong.
Betapapun menonjolnya diri kita dalam sebuah perkumpulan, kita tidak akan menjadi seorang yang efektif kecuali jika kita mau bekerja sama dengan orang lain. Dalam kenyataannya, jika Anda mempunyai bawahan yang selalu setuju maka berhati-hatilah. Hal itu mungkin disebabkan karena ia kurang memiliki sifat mau memulai sendiri atau inisiatif, kemampuan berpikir bagi dirinya atau orang lain. Bekerja sama bukanlah dengan membuat orang lain melakukan apa yang Anda inginkan, melainkan hal itu berarti membuatnya menginginkan melakukan apa yang Anda inginkan. Penambahan satu kata “ingin” membuat perbedaan yang besar.
Kerjasama murni pada umumnya tergantung pada perasaan-perasaan tertentu yang telah terwujud dalam jangka waktu tertentu. Hal ini merupakan tanggung jawab dan kesempatan semua pihak, mislanya si pemimpin seharusnya memahami dan mengembangkan perasaan yang lebih besar serta kemudian berempati ketimbang bertentangan dengan mereka. Begitu pun sebagai bawahan, atau seseorang yang berada dalam perkumpulan seharusnya memahami dan mengembangkan perasaan yang lebih besar kepada atasanya atau sesama rekan sejawatnya ketimbang saling bertentangan.
Kemampuan melihat sesuatu dari sudut pandang orang lain akan membuat tujuan organisasi menjadi lebih tercapai sehingga menghasilkan sebuah organisasi yang berhasil dengan bawahan-bawahan yang begitu ingin menjadi pengikut Anda atau orang lain yang begitu mendambakan kehadiran Anda.
Orang yang bersemangat dapat menangung penderitaannya, tetapi siapa akan memulihkan semangat yang patah? (Amsal 18:14). Keberanian membantu orang lain dalam menanggung beban kehidupan merupakan cara untuk mempercepat diri kita mencapai tujuan hidup ini.