5 Tanda Orang yang Tidak Rendah Hati

5 Tanda Orang yang Tidak Rendah Hati

Keangkuhan adalah lawan dari kerendahan hati. Kitab 1 Petrus 5:5 mengajarkan kita untuk “rendahkanlah dirimu”. Ayat yang sama melanjutkan mengatakan, “Sebab Allah menentang orang yang congkak, tetapi mengasihani orang yang rendah hati”.

Dalam bukunya yang Rendah Hati, hamba Tuhan Peter Wagner menuliskan lima tanda seseorang yang tidak rendah hati, padahal kita harus menghindari keangkuhan agar Tuhan tidak menentang atau menolak diri kita. Mari melihat diri kita melalui kelima tanda ini supaya kita menjadi bisa mengevaluasi diri.

Rendah hati.jpg

  1. Merindukan pujian dan kekaguman dari manusia

Menjadi objek pujian tidak harus menyebabkan keangkuhan, tetapi merindukan pujian dapat menyebabkan timbulnya keangkuhan. Salah satu cara untuk menghindari hal ini adalah dengan menerima pujian tetapi jangan terlalu menikmatinya. Ketika kita mengizinkan diri kita mengalami mabuk emosional karena pujian, maka ini dapat menimbulkan kecanduan.

  1. Menghitung skor

Maksudnya adalah mengembangkan suatu sistem dimana kita dapat menghitung berapa banyak “angka” bermuatan gengsi yang yang didefiniskan sendiri dan sudah kita kumpulkan. Begitu kita mulai melakukan ini, kita pun mulai menghitung berapa banyak angka yang orang lain tidak miliki. Semakin banyak orang yang kita dapatkan dengan angka lebih sedikit dibandingkan angka kita, maka semakin baik perasaan kita.

  1. Mengidap creator complex (kompleks pencipta)

Ini adalah keadaan ketika kita mulai mengevaluasi kehidupan dan pelayanan orang lain dan membandingkan mereka dengan siapa kita dan apa yang kita kerjakan. Sejauh mereka mengerjakan hal-hal secara berbeda, kita cenderung menganggap mereka lebih rendah atau inferior, lalu kita berusaha mengubah mereka dan menjadikan mereka menurut gambar kita, padahal kita bukan Tuhan yang boleh menjadikan orang lain menurut gambar kita.

  1. Bergembira melihat kegagalan orang lain dan marah melihat kesuksesan orang lain

Jika kita berada dalam persaingan ini maka kita harus benar-benar berdoa agar orang lain yang kita sedang soroti kehidupannya menjadi lebih menonjol, lebih dipuji dan lebih dipakai oleh Tuhan. orang yang rendah hati tidak akan merasa cemburu atau iri, ia dapat memuji Tuhan saat orang lain disukai atau diberkati di hadapannya. Ia dapat menanggung untuk mendengar orang lain dipuji dan dirinya dilupakan karena di hadapan Tuhan ia sudah belajar untuk berkata seperti Paulus, “Aku tidak berarti sedikitpun” (2 Korintus 12:11).

  1. Membela diri sendiri sendiri secara kompulsif terhadap kritik

Ketika kita melakukan hal ini, kita berusaha membuat diri kita tampak lebih bagus dengan membuktikan bahwa penuduh kita salah. Ketika kita menggunakan pendekatan ini, walaupun kita berhasil sebenarnya tidak ada yang menang. Kita sama-sama kalah. Kita kalah karena kita tunduk pada kesombongan. Jauh lebih baik membiarkan pengritik mengutarakan apa yang mereka inginkan.

 

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

you're currently offline