Melawan Kelesuan Rohani

Melawan Kelesuan Rohani

Seringkali kita merasa lesu ketika dalam menjalankan kehidupan ini, apalagi jika kita sudah mendoakan sesuatu tetapi tidak kunjung kita peroleh. Alkitab mengajarkan agar kita tidak jemu berdoa dan melakukan perbuatan baik, namun sebagai manusia tentu memiliki kelesuan, tetapi yang menjadi masalahnya adalah bagaimana kita melawan kelesuan tersebut dan berubah menjadi pribadi yang lebih tangguh. Mari belajar dari kisah Elia yang baru saja mengalahkan ratusan nabi Baal.

elia.jpg

Tetapi ia sendiri masuk ke padang gurun sehari perjalanan jauhnya, lalu duduk di bawah sebuah pohon arar. Kemudian ia ingin mati, katanya: “Cukuplah itu! Sekarang, ya TUHAN, ambillah nyawaku , sebab aku ini tidak lebih baik dari pada nenek moyangku.” (1 Raja-raja 19:4)

Nabi besar sekelas Elia saja bisa saja mengalami kelesuan dalam hidupnya ketika ia merasa depresi padahal baru saja melakukan tindakan heroik yang menentang Ahab, Izebel dan para nabi palsu. Dalam kelesuan ini, Tuhan sampai harus mengirimkan malaikat untuk memberi Elia makan dan minum agar ia menjadi segar kembali dan dapat melanjutkan pekerjaan Tuhan.

Kita tidak akan menjadi lesu jika kita tahu bahwa Allah turut bekerja mendatangkan kebaikan bagi orang yang mengasihi-Nya, namun sebagai manusia, kita pasti sudah sangat paham dengan pengajaran ini, tetapi sulit mempraktekkannya. Yang perlu kita lakukan di kala rasa lesu menyerang kehidupan rohani kita adalah memejamkan mata sejenak dan melupakan semua masalah.

Sesudah itu ia berbaring dan tidur di bawah pohon arar itu (1 Raja-raja 19:5a).

Banyak orang tidak dapat beristirahat atau tidur dengan tenang saat menghadapi masalah berat, bahkan banyak orang yang harus pergi ke dokter dan meminta obat tidur supaya dapat tertidur pulas. Istirahat atau tidur merupakan cara untuk mengembalikan energi kita, jika kita kurang tidur maka metabolisme tubuh kita tidak akan bekerja dengan maksimal.

Kita tidak perlu jatuh ke dalam kelesuan rohani bahkan jasmani jika kita dapat beristirahat dengan tenang dalam lindungan Tuhan. Mintalah Tuhan memberikan Roh Ketenangan dalam diri kita agar kita dapat melupakan sejenak beban hidup ini sehingga saat terbangun sudah mendapatkan kekuatan yang baru. Di dalam Roh-Nya ada kekuatan dan keperkasaan sehingga kita pasti mampu menjadi manusia yang lebih tangguh setelah bangun dari tidur.

Tetapi orang-orang yang menanti-nantikan TUHAN mendapat kekuatan baru: mereka seumpama rajawali yang naik terbang dengan kekuatan sayapnya; mereka berlari dan tidak menjadi lesu, mereka berjalan dan tidak menjadi lelah. (Yesaya 40:31)

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

you're currently offline