Jika Kau Sangat Putus Asa, Baca Dulu Kisah Wanita yang Lahir Tanpa Tulang Belakang Ini

Jika Kau Sangat Putus Asa, Baca Dulu Kisah Wanita yang Lahir Tanpa Tulang Belakang Ini

Sejak dalam kandungan dokter menyarankan ibunda Kezia Angeline agar diaborsi karena jika dilahirkan pun tidak akan dapat bertahan hidup, sebab menderita hidrosepalus dan spina bifida. Namun, kedua orangtua Kezia mempertahankan kehamilan dan ibunya melahirkan Kezia pada 3 September 2001. Sehari setelah dilahirkan, dokter harus mengoperasi Kezia dan dokter mengatakan agar jangan berharap. Setelah itu hidup Kezia sering keluar masuk ruang operasi.

Di usia 8 tahun, usaha papa Kezia bangkrut sementara Kezia harus dioperasi karena tulang belakangnya rapuh dan akan patah dalam satu kali hentakan yang dapat menyebabkan kematian. Dokter Singapura mengatakan bahwa operasi ini sangat berisko dan Kezia harus dibuat koma tanpa kepastian kapan akan terbangun dari koma, karena dokter harus menanam pen dari tulang leher sampai tulang ekor, dan belum ada yang dapat bertahan hidup dalam melakukan operasi ini. Operasi yang dijadwalkan memakan waktu 20 jam hanya berlangsung 17 jam karena paru-paru Kezia mengecil.

IMG_8910

Kezia bersaksi di GBI Tampak Siring dalam kebaktian Caring Ministry

Enam bulan setelah operasi, pen tersebut patah dan menusuk daging Kezia sehingga membuatnya pendarahan dan merobek dagingnya. Dalam kondisi kesulitan mendapatkan pesawat khusus menuju Singapura, ibunda Kezia hanya dapat membawa Kezia dengan pesawat biasa dan mendudukan di kursi penumpang pada umumnya, lalu pen itu ekmbali menusuk daging Kezia. Di Singapura, dokter sangat terkejut melihat Kezia dan kembali merencanakan operasi.

Di tengah kondisi yang sulit, ibunda kezia juga harus berjuang dangan keuangan mereka. Hanya tersisa 10 dolar Singapura di suatu hari Minggu. Di dalam sebuah gereja, Tuhan meminta ibundanya mempersembhakan semua uangnya ke dalam persembahan. Meskipun tidak tahu kelak akan makan apa, terlebih tidak ada yang dikenal di negara orang dan di gereja tersebut, ibunda kezia tetap taat melakukan perintah Tuhan dengan mempersembahkan semua uang terakhirnya. Tiba-tiba ada seseorang yang tak dikenalnya memberinya uang sejumlah 600 dolar Singapura, dan dengan uang tersebut ia dapat menjalani pengobatan Kezia di Singapura serta bertahan hidup.

Dokter membuatkan jaket khusus untuk Kezia agar Kezia merasa nyaman, namun ternyata jaket tersebut malah membuat tidak nyaman. Dengan dibantu kursi roda, Kezia menjalani pengobatan setiap hari dengan mengunjungi anak-anak penderita kanker di rumah sakit tersebut. Anak-anak pengidap kanker yang baisanya minder, malah senang dikunjungi dan didoakan Kezia.

Mujizat Tuhan terjadi secara ajaib karena Tuhan menumbuhkan tulang-tulang muda di punggung Kezia. Tapi tak lama kemudian, dokter kembali harus membedah usus Kezia dan melakukan by pass karena Kezia diare dan panas tinggi sampai 40 derajat sehingga dokter harus membaringkan di tempat tidur anti gravitasi. Setelah itu Kezia harus menjalani cuci usus setiap hari.

Sebuah perjuangan yang luar biasa, bukan? Maka jika Kezia dapat duduk dan menyaksikan pertolongan Tuhan dalam setiap detik hidupnya, itu adalah hal paling luar biasa. Lalu bagaimana dengan penderitaan hidup kamu hari ini? Masih bisakah kamu berpikir bahwa kamu adalah orang yang paling menderita di dunia ini? Jika saat ini kamu sudah putus asa, mari lihat dulu sekelilingmu dan katakan terima kasih Tuhan untuk segalanya.

you're currently offline