Ingin Menjadi Konselor Pengampunan? Ini Caranya

Ingin Menjadi Konselor Pengampunan? Ini Caranya

Pada suatu hari, seorang hamba Tuhan di Kansas City melakukan konseling kepada seorang wanita yang tidak senang dijamah suaminya. Setelah ditelusuri ternyata wanita tersebut memiliki kepahitan dan trauma kepada pria, khususnya kepada pamannya karena wanita tersebut pernah dilecehkan secara seksual oleh pamannya. Hamba Tuhan ini mengajak wanita itu berdoa dan mengampuni pamannya.

Dalam kehidupan kekristenan kita, pasti pernah menemukan orang yang mengalami pergumulan mengenai masalah hati atau sulit mengampuni sesama manusia. Sebagai konselor, kita harus membimbing orang tersebut (konseli) untuk mengakui dosanya di hadapan Tuhan, karena salah satu pelanggaran atau dosa dapat berakibat buruk pada kepribadian dan kesehatan kita adalah tidak mau mengampuni orang lain.

Kepahitan, benci dan dendam bersifat merusak. Bila dendam tidak dibalas maka orang-orang yang terdekat di sekitar konseli akan menjadi pengganti yang menerima akibat kebencian konseli. Hal ini dapat membuat konseli melampiaskan dendam atau rasa frustasinya kepada orang terdekat meskipun mungkin konseli tidak menyadarinya. Kepahitan dapat melenyapkan kesegaran, kecerahan, damai sejahtera dan kehangatan.

teknik-bimbingan-konseling

Kesembuhan dan perubahan datang melalui pengampunan, yakni mengampuni sesama kita. Ini adalah tindakan manusia dengan pertolongan dan anugerah Allah. Seorang konselor Kristen sangat dapat menolong dalam meyakinkan si konseli untuk mengampuni orang yang telah berdosa kepada konseli untuk mengampuni orang yang telah menyakitinya.

 

Bagian yang harus dilakukan oleh konseli

Ada beberapa hal yang harus diketahui oleh konseli mengapa kita harus mengampuni sesama kita.

  1. Tuhan Yesus telah mengajarkan kita untuk saling mengampuni, bila kita tidak mengampuni saudara kita maka Bapa di sorga tidak akan mengampuni kita.

Karena jikalau kamu mengampuni kesalahan orang, Bapamu yang di sorga akan mengampuni kamu juga. Tetapi jikalau kamu tidak mengampuni orang, Bapamu juga tidak akan mengampuni kesalahanmu.” (Matius 6:14-15)

 

  1. Kita mengampuni agar tidak mengalami akibat buruk dari benci, dendam dan kepahitan yang kita timbun dalam diri kita. Dalam perumpamaan Yesus, sang raja menyerahkan hamba yang jahat “kepada algojo-algojo sampai ia melunaskan seluruh hutangnya”. Pekerjaan algojo-algojo tersebut adalah menyiksa dan menghukum kita.

Maka marahlah tuannya itu dan menyerahkannya kepada algojo-algojo, sampai ia melunaskan seluruh hutangnya. Maka Bapa-Ku yang di sorga akan berbuat demikian juga terhadap kamu, apabila kamu masing-masing tidak mengampuni saudaramu dengan segenap hatimu.” (Matius 18:34-35)

Bagian Allah untuk konseli

Segera setelah Allah mengampuni, Allah mengubah kita. Ia menarik kembali “algojo-algojo” itu. Ia mengambil kepahitan dan keberatan hati kita, sebagai gantinya Ia meletakkan damai dan kelegaan. Ada transformasi dan perubahan dalam diri kita, ketegangan diganti sukacita, kita memandang dengan perspektif baru, sikap dan pendapat kita pun juga berubah.

Kebencian kepada orang yang berdosa kepada kita mungkin secara nyata dan seketika dihilangkan dan diganti kasih. Perubahan ini mungkin juga terjadi secara berangsur-angsur. Setelah mengampuni, secara nyata dan tegas, kita juga harus berdoa bagi orang yang sudah kita ampuni tersebut. Kita berdoa sebagai sikap taat kepada kehendak Allah. Tetapi Aku berkata kepadamu: Kasihilah musuhmu dan berdoalah bagi mereka yang menganiaya kamu. (Matius 5:44)

Setelah itu, kita juga berusaha tidak lagi mengingat dosa-dosa orang itu lagi. Setan akan berusaha menggoda dan memanaskan hati kita dengan mengingatkan dosa orang tersebut. Bila si jahat datang melalui pikiran kita, usirlah dia dalam nama Tuhan Yesus, setelah berkali-kali kita lakukan setan akan enggan datang lagi. Bimbingan seorang konselor yang menyebabkan konseli mengampuni orang yang berdosa kepadanya akan sangat menolong kehidupan konseli itu.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

you're currently offline